Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Jumat, 20 Juli 2012

THAIB ARMAYIN GUBERNUR BERGAYA PREMAN “ANTONI NURDIN”

Saya sangat terkejut setelah menyaksikan pemberitaan sejumlah media masa baik cetak maupun eloktronik, dimana Ketua Umum dan Sekjen DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum serta Ibas berkunjung ke Maluku Utara dalam rangka membuka Musada DPD I Maluku Utara di Ternate, di hadang oleh Ketua DPD I dengan mengarahkan sejumlah masa dan simpatisan Partai Demokrat di Ternate.

Ketua DPD I Maluku Utara Thaib Armayin yang juga Gubernur Maluku Utara mengarahkan masa untuk mengusir Anas dan Ibas agar tidak bisa menghadiri Musda tersebut. Sebab terindikasi Thaib Armayin masih ingin menjabat sebagai Ketua DPD I Partai Demorat, namun jika musda dilaksanakan maka Thaib dipastikan akan mengalami kekalahan dengan saingannya Rahmi Husen “Anggota DPRD Tingkat I”, apa lagi sinyalemen berkembang DPP Partai Demokrat menginginkan Rahmi sebagai Ketua DPD I Maluku Utara menggantikan Thaib Armayin, karena selama ini Thaib dianggap gagal membesarkan partai di Maluku Utara.

Terlepas pro kontra tersebut, saya lebih menyoroti sikap yang ditempuh oleh Thaib Armayin yang sangat tidak mencerminkan nilai demokrasi, dan  etika politik. Sebagai seorang Gubernur mestinya harus lebih arif dalam menyikapi setiap persoalan yang muncul, apa lagi   dirinya merupakan simbol pemimpin rakyat Maluku Utara.

Pengarahan masa untuk melakukan penganiyayaan terhadap pejabat Negara Jhoni Alen adalah sebuah tindakan melawan hukum dan sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi. Olehnya itu, Thaib Armayin harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya, yakni Thaib harus dipidanakan, agar semua pemimpin tidak seenak perutnya memanfaatkan kekuasaanya untuk berbuat hal-hal yang bertentangan dengan demokrasi dan hukum yang berlaku di negara ini.

Sayangat disayangkan, Maluku Utara identik dengan Thaib Armayin, dan Thaib identik dengan kekerasan. Tengok saja pengalaman masa lalu, ketika Thaib hadir untuk bertarung memperebutkan kursi Gubernur pertama tahun 2002 silam dan kedua tahun 2007, semuanya selalu berakhir dengan kekerasan. Masyarakat dimobilisasi untuk tujuan politik Thaib Armayin.

Saat ini hanya untuk mempertahankan posisi ketua DPD I Partai Demokrat Maluku Utara, Thaib harus mengarahkan masa bayaran, dan melakukan penghadangan terhadap Anas dan Ibas, sehingga musda DPD I partai demokrat Maluku utara tertunda, bahkan harus diambil alih oleh DPP. Ini menunjukan bahwa , kalau pemimpinya saja seperti Thaib hobi dengan kekerasan dalam mencapai cita-cita politiknya, maka bagaimana dengan rakyatnya.

Thaib Armayin hendaknya belajar banyak tentang politik, belajar tentang etika dan norma yang baku dalam politik, karena apa yang dilakukannya sangat memalukan sebagai seorang Gubernur. Thaib harus mendidik rakyat secara santun, bukan mendidik rakyat dengan cara-cara kekerasan, karena cara-cara tersebut hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak berpendidikan, saya tidak tau Gubernur Maluku Utara berpendidikan atau tidak. Walahu alam.

Jumat, 13 Juli 2012

GUYON DAN MAUT “ANTONI NURDIN’

Bulan saaban menjelang datangnya bulan suci Rhamadan, sudah menjadi tradisi umat Islam untuk berpuasa serta menjalankan ibadah lainnya. Begitu pula dengan saya, yang berpuasa sambil khusu menjalankan ibadah, sholat dan zikir dimalam hari, demi mengharap pahala dan ridho Allah SWT. Karena dengan beribadah secara totalitas, menundukan kepala bermunajat sambil berdoa memohon agar semua dosa yang pernah dilakukan tidak terulang dan dapat diampuni, hitung-hitung sebagai tabungan diakhirat kelak.

Saya berniat berpuasa selama seminggu, sejak hari senin hingga sabtu, namun pada hari terakhir, tepatnya malam sabtu, setelah saya berzikir dari jam 00 hingga pukul 2 dini hari, saya tertidur di atas sejadah, sehingga saya tidak sempat makan sahur, karena saya terbangun ketika suara azan subuh membangunkan saya untuk sholat subuh.

Paginya saya berangkat kuliah dan kembali ke kontarakan sore hari menjelang buka puasa, saya lemas, ngantuk, kecapean, disitulah berawal guyonan maut itu muncul dari teman-teman sesama mahasiswa pasca yang juga kosan didaerah Rawamangun. Kata mereka kenapa ngga makan saja ntar kamu mati kelaparan baru fitnah orang bilang dipelet, saya diam saja sambil tersenyum. Namun teman-teman guyonannya tidak berakhir disitu saja

Mereka justru mengirim SMS secara diam-diam keteman lainnya dengan mengatakan saya telah meninggal dunia akibat kecelakaan ditabrak pengendara mototr didaerah Matraman, dari Sms tersebut akhirnya menyebar hingga kemana-mana, bahkan sampai ke daerah saya di Ternate. Saya tidak pernah tau dengan guyonan sms tersebut, dan sudah menjadi kebiasaan saya kalau tidur hp selalu of.

Anehnya, keesokan harinya, menjelang sore setelah saya selesai sholat ashar, barulah hp saya aktif, sontak saja ratusan sms masuk mempertanyakan soal kabar kematian saya, bahkan selama seminggu saya terus saja menerima telpon dari kerabat soal beredarnya sms tersebut. Saya sendiri bingung, dan tidak tau harus menjawab apa, karena sampai saat ini isi sms yang beredar tidak pernah saya liat atau baca.

Menariknya lagi, ada yang sempat sudah buat tahlilan ataupun sholat ghaib, bahkan tidak sedikit orang yang sempat meneteskan air mata setelah mendengar kabar kematian saya karena kecelakaan. Ucapan belasungkawa baik melalui sms maupun lewat fb beredar dimana-mana. Yang lucu lagi ada sahabat saya yang menelpon kemudian mendengar suara saya, dia kemudian takut, karena dikira suara saya adalah suara hantu, sialan dalam hati saya.

Yang jadi tidak enak dalam batin saya adalah, salah seorang mahasiswa S3 yang juga mantan dosen saya ketika masih S1, tergopoh-gopoh datang kekosan saya, sambil meneteskan air mata, cerita sama teman-teman, kenapa dia diusia muda harus dipanggil allah, bahkan setelah mengirimkan doa buat saya, dia mengatakan bahwa seluruh kesalahan saya telah di maafkan...setelah bertemu dengan saya dia menceritakan semuanya kepada saya, saya hanya diam, dan bersyukur, karena dengan isu kematian saya, akhirnya dia memaafkan kesalahan saya yang mungkin terpendam selama sekian tahun dalam batinnya.

Setelah semua sms yang masuk dan telpon dari seluruh teman-teman, saya hanya mampu mengambil tiga khimah dari sms guyonan teman-teman tersebut. Pertama, dengan beredarnya isu kematian saya, saya dimaafkan seluruh kesalahan baik sengaja maupun tidak yang pernah dilakukan pada masa lalu. Kedua, saya juga didoakan seluruh teman agar saya masuk sorga, minimal saya dikirimkan doa surat Al-fatiha. Dan ketiga, survei membuktikan, meskipun saya tidak memasang baliho ternyata saya cukup terkenal. Jika saya politisi dan ada momentum pilkada saya pasti terpilih, he..he..he.

Jumat, 06 Juli 2012

FENOMENA DUALISME " ANTONI NURDIN"


Pasca reformasi dan kebebasan berserikat dan berpendapat diberikan seluas-luasnya oleh pemerintah, dimana Partai politik tumbuh bagai jamur dimusim hujan, pers semakin bebas, hingga munculnya organisasi kemasrakatan termasuk organisasi kepemudaan. Semua ini buah dari perjuangan panjang kaum muda ketika menumbangkan rezim otroriter orde baru.

Organisasi kepemudaan yang begitu banyak hadir, semakin menambah kedewasaan kaum muda dalam belajar berorganisasi, guna menyiapakn diri mereka menjadi pemimpin bangsa ini dimasa depan. Organisasi adalah tempat belajar, mengasah kemampuan intelektual dan kematangan emosional, walaupun bukan jaminan seseorang yang terlibat dalam organisasi kepumudaan mampu menjadi pemimpin yang bermartabat dan sukses memimpin Indonesia.

Namun setidaknya, dengan berorganisasi seseorang akan terbiasa berhadapan dengan sejumlah kepentingan yang berbeda, terbiasa untuk menyelesaikan persoalan yang sangat sulit, sehingga ketika dipercayakan untuk memimpin organisasi yang lebih besar seperti negara, maka kaum muda tidak kaku untuk menterjemahkan seluruh kepentingan rakyat dan bangsa. Yang sulit akan terasa muda, karena kaum muda telah lama belajar mengelola organisasi sejak dini.

Persoalannya adalah, kehadiran organisasi kepemudaan yang begitu banyak mulai dari organisasi yang berskala nasional sampai organisasi yang berskala lokal, tidak mampu dikelola secara baik untuk kepentingan jangka panjang, namun justru kaum muda yang terlibat dalam organisasi tersebut, lebih menunjukan aspek kepentingan politik, sehingga banyak organisasi kepemudaan saat ini yang mengalami kemunduran, baik dari aspek kualitas intelektual anggotanya, hingga peran eksternal organisasi.

Parahnya lagi, organisasi kepemudaan saat ini cenderung dualisme kepengurusannya, terlepas adanya alasan-alasan logis yang sampaikan oleh masing-masing pihak dalam organisasi, namun gejala dualisme yang terjadi dikalangan organisasi kemasyarakatan  pemuda, merupakan bentuk cara pikir kaum muda saat ini yang tidak mencerminkan hati yang besar ketika kalah dalam perebutan kekuasaan dan kepentingan. Sehingga kapan seseorang itu kalah dalam suksesi kepemimpinan di oragnaisasi kepemudaan, maka dipastikan organisasi tersebut kepengurusannya dualisme.

Ini terjadi, karena yang ada dalam pikiran para kaum muda di dalam organisasi hanyalah kekuasaan semata, bukan tujuan dan cita-cita organisasi yang ingin dicapai secara bersama. Padahal secara teoritik organisasi hanya akan berjalan dengan baik, adalah ketika seluruh anggota organisasi mampu bersatu dan bekerja sama untuk mencapai keinginan bersama. Selain itu organisasi juga harus dikelola dengan memakai pendekatan manajemen modern.

Apa yang yang menimpa organisasi kepemudaan misalnya KNPI, HMI, dan sejumlah organisasi lainnya yang mengalami dualisme kepengurusan, berimplikasi hingga kedaerah. Karena hampir semua organisasi kepemudaan memiliki cabang atau perwakilan di daerah, sehingga dualisme kepengurusan yang terjadi pada organisasi kepemudaan tertentu, merupakan proses pendidikan yang tidak mencerminkan karakter pemuda yang bijak dalam belajar menjadi pemimpin.

Sudah menjadi rahasia umum kaum muda yang terlibat dalam organisasi kepemudaan, mereka secara pribadi belajar dan menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan bangsa Indonesia, namun ketika dalam proses belajar ternyata karakter yang terbangun adalah rakus akan kekuasaan, maka dikhawatirkan dimasa depan kaum muda sekarang ketika dipercayakan untuk memimpin bangsa ini, kecenderungan dualisme presiden atau jabatan politik lainnya akan tarjadi, lalu apa jadinya negara ini.

Oleh karenanya, hendaknya kaum muda yang menimba ilmu kepemimpinan melalui organisasi kemasyarakatan saat ini, hendaknya serius belajar untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin handal dimasa depan. Dualisme kepemimpinan dalam organisasi kepemudaan yang akhir-akhir ini tumbuh subur, bukanlah pelajaran demokrasi yang baik untuk dipraktekan. Pertarungan memperebutkan kekuasaan politik di organisasi kemasyarakatan pemuda, menjadi hal yang lumrah, namun akhir dari pertarungan tersebut bukan menjadi pertentatangan untuk mendualismekan kepengurusan organisasi.
Secara berkelakar Yusup Kala ketika memberikan sambutan pada acara KAHMI yang pada saat itu mengalami dualisme kepengurusan mengatakan bahwa organisasi alumni HMI yang bernama KAHMI hanya satu di negara ini, pengurusnya yang dua.  Organisasi yang memiliki kepengurusan dualisme, sangat merugikan anggota organisasi tersebut, sekaligus membuat organisasi mengalami degradasi aktifitas. Implikasinya adalah, publik tidak akan percaya dan terlalu berharap pada organisasi yang anggotanya hanya mementingkan kekuasaan bukan berpikir untuk kemajuan organisasi. Lalu secara ekternal, kinerja organisasi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat kapan dipikirkan, kalau anggota organisasi hanya berpikir untuk menyatukan organisasi yang terbecah belah seperti itu.

Tradisi kudeta dalam organisasi kepemudaan saatnya dihentikan, masih banyak persoalan besar bangsa ini yang harus dipikirkan dan diselesaikan oleh pe muda, tentunya melalui organisasi secara formal. Cara-cara instan yang ditempuh, sangat tidak mencerminkan kecerdasan kaum muda terdidik. Berpikir dan bertindak untuk kepentingan jangka panjang bangsa ini adalah warisan yang sangat berharga sebagi sumbangan buat genersi mendatang.

Dalam tradisi pergerakan pula pemuda kini terpecah belah, karena kepentingan kelompok dikedepankan. Gerakan pemuda dan mahasiswa angkatan 65, 74 dan 98 mereka kompak untuk bersama menumbangkan rezim berkuasa yang dianggap menyakiti hati rakyat, namun kini justru dalam bergerak pemuda dan mahasiswa justru gerakannya tidak masif, akibat  mereka tidak mampu merangkai sebuah perbedaan untuk persatuan dalam rangka bergerak untuk melawan kezaliman.
Gerekan yang dilakukan cenderung adalah pesanan kelompok kekuasaan dan pengusaha, atau dengan kata lain kalau ada gerakan, isu yang diangkat tergantung siapa yang bayar, kasarnya saat ini pemuda semakin rusak cara berpikir mereka. Otak kirinya lebih dikedepankan dari pada otak kanannya, yang ada dalam nalurinya adalah bagaimana mereka juga bisa menikmati secara bersama harta rampasan perang.

Tradisi intelektual dan idealisme telah berubah pada tradisi elitis dan paragmatis, jika ini dipelihara, maka apa jadinya bangsa ini kalau pemuda mengalami stikmatisasi publik yang buruk. Kini semua elemen organisasi kepemudaan sebaiknya kembali manata diri untuk keluar dari berbagai problem internal, dan mau berbenah untuk mentradisikan kembali semangat intelektualisme yang idealis. Pragmatisme dan hedonistis bukan contoh yang baik sebagai kelompok terdidik. Rayuan pragmatis yang dihadapi bisa diantisipasi dengan semangat perjuangan yang ideal.

Masih ada waktu, tidak ada kata terlambat semua bisa diantisipasi, jika komitmen moral tetap terbangun bahwa organisasi adalah tempat belajar menjadi pemimpin masa depan bangsa ini. Dinamika yang muncul dalam proses, adalah khasanah yang harus dimaknai posisitif dengan tetap tidak terpengaruh pada rayuan pragmatis sesaat. Semoga.



Jumat, 11 Mei 2012

INDONESIA DIAMBANG KEHANCURAN ANTONI NURDIN

Saat ini indonesia tengah memasuki fase nusantara ketiga, dimana nusantara pertama ketika kerajaan 
Sriwijaya di Palembang yang bertahan selama 300 tahun, dan nusantara ke dua. kerajaan Majapahit di Mojokuto jawa timur  yang bertahan selama dua ratus tahun. Fase nusantara ketiga yang dimulai sejak tahun 1945 masih banyak ujian sejarah yang harus dilewati sehingga bangsa ini mampu bertahan lebih lama lagi, tidak seperti fase pertama dan kedua.
 
Apa lagi bangsa Indonesia yang saat ini memiliki wilayah yang cukup luas dengan sejumlah persoalan yang muncul di daerah-daerah akibat salah kelola negara yang dilakukan oleh Jakarta. Sehingga wacana disintegrasi yang mencuat, harus disikapi serius oleh elite, dengan lebih memperhatikan aspirasi masyarakat yang ada di daerah yang selama ini kekayaan alamnya dikeruk, namun masyarakatnya dibiarkan miskin dan telanjang.
 
Pasca refolusi bolsevek di Unisofyet dan komunis bertahan 70 tahun, akhirnya Unisofyet harus bubar dan negara besar tersebut mengalami disitntegrasi dan memunculkan sejumlah negara-negara kecil. 

Tentunya kita tidak menginginkan nasib bangsa Indonesia bernasib seperti Unisofyet. Potensi bubarnya Indonesia ada dihadapan mata, tinggal keseriusan elite, apakah masih bertahan dengan cara-cara pengelolaan negara yang seperti ini, ataukah mau melakukan perubahan. Memang perubahan butuh waktu dan ada yang harus dikorbankan, namun jika tidak ada perubahan, bukan tidak mungkin pekikan proklamasi akan muncul banyak didaerah-daerah.
 
Reformasi yang baru berumur 13 tahun cenderung gagal, akibat elite tidak mampu berbuat sesuai dengan cita-cita reformasi yang diperjuangkan mahasiswa angkat 1998 silam. Mulai dari korupsi yang semakin sistematis, penegakan hukum yang tebang pilih, reformasi birokrasi yang berjalan ditempat, serta angka kemiskinan yang terus turun, turun dari orang tuanya kenaknya dan seterusnya.
 
Reformasi di Tailan berjalan kurang lebih 2 tahun, gagal dan aktifisnya disembelih, di Cili satu tahun stengah, aktifisnya ditangkap semua. Reformasi yang sukses yakni di Argentina, itu dibutikan ketika militer mendata semua kasus kejahatan terhadap kemanusiaan yang pernah dilakukan, mulai dari pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan dan lain sebagainya. Mereka mendata kemudian mengumumkan sekaligus meminta maaf kepublik dan berjanji untuk tidak kembali mengulangi apa yang pernah dilakukan oleh militer.
 
Di Indonesia saat ini, sejak lahirnya reformasi belum ada pernyataan resmi dari institutsi militer dan berbuat seperti apa yang terjadi di Argentina, sehingga saya pesimis dan reformasi  hanya seumur jagung keberdaannya di negara ini. Oleh karena itu, kelompok sivil society harus terus berjuang menuntut semua agenda-agenda reformasi diselesaikan oleh elite.
 
Membaca Indonesia saat ini, tentunya perubahan itu selain butuh waktu, juga butuh orang gila. Sejarah pembentukan negara Madinah yang dilakkan Oleh Muhamad “Nabi” pada saat itu, tidak semata mata didekati dari aspek teologis, namun harus dilihat pada aspek perubahan sosial yang didambakan oleh orang-orang yang hidup dalam keterbelakangan dan bar barian. Muhamad dalam perjalanan membebaskan bangsa Arab dari kemunduran, secara logika adalah sesuatu yang tidak mungkin, karena kuatnya tekanan fisik maupun psikologis dari masyarakat dan penguasa yang status quo. Karena itu selain Mumahad disebut sebagai tukang santet dia juga disebut sebagai orang gila.
 
Indonesia saat ini, banyak orang cerdas namun sedikit orang gila. Perubahan tidak butuh banyak orang, namun yang dibutuhkan adalah orang-orang yang memiliki komitment. Mahtama gandi pernah bertutur, dunia akan mampu menampung seluruh manusia, tapi dunia tidak akan mampu menampung seluruh keserakahan manusia. Lanjut Gandi, seseorang itu jauh lebih baik perilakunya dari pada prestasinya.



 

Kamis, 10 Mei 2012

SUKHOI JATUH ADA APA DENGAN BOING ‘ANTONI NURDIN’


Pesawat komersil Sukhoi buatan Rusia yang jatuh di Gunung Salak Bogor setelah terbang  kurang lebih 30 menit dari bandara Halim Perdana Kusuma dengan membawa  delapan cru asal Rusia serta puluhan wartawan asal Indonesia, dalam rangka memperkenalkan pesawat tersebut kepada sejumlah pengusaha penerbangan di Indonesia, harus mengalami nasib tragis. Pesawat canggih Sukhoi memiliki kelebihan tersendiri, selain peralatan yang super canggih, juga pesawat tersebut mampu mendarat  dilandasan pacu yang pendek.
 
Pesawat Sukhoi yang telah melakukan sejumlah uji coba terbang diwilayah Asia dengan sangat sempurna, diharapkan mampu menguasai pasar penerbangan wilayah Asia Tenggara, sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang dijadwalkan untuk dilakukan uji coba. Sayang Sukhoi yang sudah mendunia ini harus mengalami musibah yang merenggut puluhan nyawa manusia. Dan parahnya lagi, sejumlah perusahan maskapai penerbangan yang sudah terlanjur memesan pesawat buatan Rusia ini, harus berpikir ulang untuk melakukan kerja sama pembelian pesawat  tersebut.
 
Pemerintah Rusia patut diberi apresiasi dengan langkah yang ditempuh oleh seorang perdana Mentri, dengan segera membentuk team investigasi dalam rangka menyelidiki sebab jatuhnya pesawat Sukhoi di Indonesia.  Saya hanya menduga, bahwa selama ini yang menguasai sejumlah maskapai penerbangan di dunia adalah Boing, termasuk pasar Asia Tenggara. Boing sebuah perusahan penerbangan asal Amerika, pasti merasa terusik keberadaanya ketika Sukhoi hadir sebagai pesaing bisnis penerbangan baru.

 
Tentunya kehadiran Sukhoi sangat mengganggu pasar yang selama ini dikuasai Boing, apa lagi Sukhoi telah banyak negara yang memesan pesawat tersebut, termasuk Indonesia. Pesawat baru, dilengkapi peralatan modern, , mampu mendarat di landasan pacu yang relatif pendek, serta mampu terbang rendah, adalah kelebihan yang dimiliki Sukhoi. Sangat berbeda dengan apa yang selama ini ditawarkan oleh Boing. Kelebihan yang dimiliki Sukhoi tersebut, akhirnya banyak industri penerbangan yang mengalihkan minatnya dari Boing ke Sukhoi.
 
Jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak Bogor menimbulkan sejumlah pertanyaan dan keganjilan, terutama yang berkaitan dengan persaingan bisnis antara Boing dan Sukhoi. Apa lagi kedua negara pembuat kedua pesawat tersebut selama ini selalu berseteru dan bersaing dalam menciptakan sejumlah teknologi modern.
 
Oleh karenanya, bukan tidak mungkin, ada pihak-pihak lain yang sengaja sabotase terhadap keberadaan Sukhoi yang sementara naik daun dipasar penerbangan internasional. Apa lagi selama ini, sudah menjadi rahasia umum antara Amerika dan Rusia selalu bersaing dalam menciptakan sejumlah industri moderen, mulai dari pesawat hingga peralatan tempur. Bahkan kedua Negara selalu berbeda pendapat dalam pergaulan internasional, sehingga boleh dikatakan antara Amerika dan Rusia adalah musuh bebuyutan dalam berbagai aspek, mulai dari persaingan teknologi hingga politik luar negeri.
 
Langkah membentuk team investigasi yang dilakukan oleh pemerintah Rusia dengan melibatkan “Badan Intelejen Rusia” sangat dinantikan publik internasional, sehingga jatuhnya Sukhoi dapat segera di temukan penyebabnya. Semoga dalam persaingan bisnis antara Sukhoi dan Boiang tidaklah menghalalkan segala cara, karena korbannya adalah manusia. Namun jika jatuhnya Sukhoi ada upaya sabotase, maka sudah dipastikan hubungan baik antara pemerintah Amerika dan Rusia akan buruk. Bahkan bukan tidak mungkin antara keduanya terjadi perang. Tentunya dunia akan terusik, jika hal tersebut terjadi.

Memang perang bukan satu-satunya solusi dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul dalam politik internasional, namun realitas dunia, Amerika adalah bangsa yang tidak pernah berhenti selalu mencampuri urusan rumah tangga bangsa lain. Olehnya itu secara pribadi sebagai penulis sangat berharap pada Rusia jika terbukti ada Amerika dibalik jatuhnya Sukhoi, maka Amerika harus dihukum, termasuk perang jika itu menjadi pilihan terburuk.












Rabu, 02 Mei 2012

DEMI KELUARGA NYAWA MELAYANG "ANTONI NURDIN"


Setelah saya menyaksikan pemberitaan media, dimana tiga orang TKI asal Indonesia kembali menjadi mayat setelah ditembak oleh Polisi Diraja Malesia, bahkan diduga mereka adalah korban perdagangan organ tubuh manusia yang dilakukan pemerintah Malesia secara sitematis. , mereka menjadi martir bagi keluarganya demi sesuap nasi di negeri orang. Bermimpi menjadi orang  sukses seteleh kembali kekampung halaman, namun apa lacur, justru mereka kembali sebagai mayat yang organnya telah dipreteli oleh pemerintah Malesia.

Dinegerinya mereka adalah kaum papah, dinegeri orang mereka dibantai secara biadab. Bahkan pemerintah Indonesia dengan sejumlah kasus yang telah menimpa warganya dinegara lain, tidak pernah serius memperjuangkan nasip warganya yang teraniaya, bahkan terbunuh, sementara tuduhan mereka adalah pelaku kejahatan tidak bisa dibuktikan secara hukum. Elite negara ini  hanya serius berdebat soal politik dan kekuasaan, sementara nasip rakyatnya, tidak diperhatikan.

Logikanya tidak akan ada orang yang rela pergi jauh meninggalkan keluarganya, Istri, Anak, Orang Tua dan handai tolan, jika kehidupan di tempat asalnya sejahtera. Mereka pergi kerantau orang hanyalah untuk merubah nasip ekonomi keluarga. Disiksa secara fisik, dihina, dimaki, bahkan dibunuh mereka tidak pernah peduli, karena tumpuan dan harapan keluarga ada dipundaknya. Karena itu, kematian yang mereka alami dengan organ tubuh yang tidak lengkap sangat menyedihkan tidak saja bagi keluarga, tetapi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita hanya bisa mengutuk perbuatan sadis tersebut tanpa bisa berbuat apa-apa, kita sebagai bangsa yang berbudaya terlalu santun terhadap warga Asing yang datang bekerja di negara ini. Bahkan hampir tidak ada kasus warga Indonesia yang melakukan kekerasan fisik atau membunuh warga Malesia. Namun kenapa warga kita yang kebetulan bekerja di Negara Malesia selalu saja diperlakukan seperti binatang.

Kini pemerintah Indonesia yang diharapkan mampu berbuat untuk melindungi warganya yang ada di luar negeri, justru hanya bisa pandai berdiplomasi tanpa hasil. TKI dikirim setiap tahun dengan jumlah ribuan orang, negara diuntungkan, namun TKI selalu terpojok, jika dihadapkan pada berbagai persoalan hukum yang menimpa mereka. Inilah nasip menjadi warga miskin dinegara yang kaya sumber daya alamnya seperti Indonesia.s

Bisa dibayangkan pemerintah kita selalu saja membiarkan Malesia membunuh warga kita setiap saat, bahkan kepentingan Malesia di negara kita, pemerintah mengamankannya dengan baik sampai-sampai warga kita juga dibunuh di negaranya sendiri, karena  mencoba mengambil hak mereka yang telah dirampas oleh pihak Malesia. Kasus Mesuji adalah bukti kongkrit dimana aparat keamanan

Indonesia membunuh masyarakat demi membela perusahan kelapa sawit asal  Malesia.
Pada sisi yang lain, ketika Malesia selalu saja menprofokasi pemerintah kita di daerah perbatasan, bahkan mereka terus saja berupaya merampas pulau-pulau terluar kita, pemerintah hanya bisa diam tanpa berbuat kongkrit untuk menghukum Malesia. Separah inikah pemerintah kita. Selemah inikah negara Indonesia dimata Malesia, sehingga setiap saat kita sebagai bangsa yang besar terus di perlakukan tidak wajar.warga kita dianiya dan dibunuh, wilayah kita juga dirampas dengan berbagi dalih.

Kini saatnya masyarakat Indonesia bangkit, dengan tidak terlalu berharap pada pemerintah. Malesia harus dilawan dengan berbagai cara apapun. Nyawa dibalas nyawa. Pulau yang telah dirampas harus dikembalikan walaupun harus melalui perjuangan bersenjata. Martabat bangsa dikembalikan pada posisi tertinggi. Jika tidak maka selamanya pemerintah Malesia akan berlaku sewenang-wenang terhadap masyarakat Indonesia yang berada di Malesia.
Jakarta  Awal Mey 2012









Selasa, 01 Mei 2012

CATATAN UNTUK SENIOR “ ANTONI NURDIN’


Suatu ketika ditahun 1998 sepulang saya mengikuti kegiatan organisasi kemahasiwaan di Jogjakarta saya menyempatkan diri mampir ke Jakarta. Maklum saya adalah orang daerah, jadi berkunjung ke ibu kota Negara ada kebanggan tersendiri setelah kembali ke daerah. Singkat cerita, saya berkunjung ke Kementrian Tenaga Kerja dan bertemu dengan salah seorang senior yang namanya sangat populer di daerah, karena kesusksesannya sebagai seorang birokrat. Beliau saat itu diberi jabatan sebagai kepala bagian kepegaian. Namanya adalah Ade Adam Noch.

Dalam pertemuan tersebut, saya sebagai aktifis mahasiswa berdiskusi banyak hal dengannya, bahkan kami sempat berdebat, karena saya sebagai orang muda masih sangat konsisten dengan cita-cita perjuangan saya sebagai aktifis, sementara beliau juga memiliki niat yang baik terhadap saya agar lebih jeli menilai setiap persoalan, tidak emosional, dan lebih mengedepankan aspek intelektualitas.

Setelah bertemu dengan beliau, saya tidak pernah bertemu dengannya lagi selama bertahun-tahun, bahkan sewaktu beliau menjabat Kanwil Depnaker di Maluku, saya hanya mendengar dari kawan-kawan mantan aktifis, bahkan saya beberapa kali ke Maluku namun saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk bersilatuirahmi dengannya. Pernah terlintas dalam pikiran saya “ko Ade” begitulah kami selalu memanggilnya...saya tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, sementara beliau adalah tokoh yang sangat saya kagumi walaupun kami baru bertemu sekali. Namun penilain subyektif saya terhadap beliau..ko Ade ternyata meskipun beliau seorang birokrat, namun pikiran-pikiran cerdasnya sangat bijak.

Keinginan bertemu dengan ko Ade, akhirnya terwujud ketika saya melanjutkan pendidikan Pascasarjana di Jakarta, saya kembali bertemu dengannya, karena ko Ade telah bertugas di Jakarta dengan posisi sebagai pejabat Esalon 1.  Dalam berbagai kesempatan saya selalu saja bertemu dengan ko Ade, baik di kantor, atau di tempat diskusi lainnya. Banyak pelajaran berharga yang saya dapat dari beliau, terutama dalam praktek politik. ko Ade selain dia seorang birokrat sukses, juga adalah pemain handal dalm parktek politik, sehingga saya secara pribadi mengatakan kalau dalam praktek ko Ade adalah guru saya secara langsung.

Yang paling terakhir adalah ketika ko Ade meminta pandangan saya, dengan niat beliau mencalonkan diri sebagai kandidat Gubernur Maluku Utara 2013-2018. Saya sebagai yunior awalnya agak ragu, namun setelah kami bertemu beberapa kali, maka saya apresiasi keinginan politik beliau untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin Maluku Utara. Saya  kagum karena seperti dikatakan ko Ade terhadap saya bahwa saya bukan mencari jabatan, tapi saya hadir karena kebutuhan, olehnya itu saya akan berhitung, kalau rakyat tidak menginginkan saya, maka saya tidak akan memaksakan diri.

Ko Ade sebagai mantan Ketua Umum HMI Cabang Manado 1978-1981 “dua periode” sangat layak untuk jadi pemimpin Maluku Utara dengan pengalaman birokrasi dan jam terbang beliau selama ini. Beliau hadir dengan visi membangun Maluku Utara, beliau tidak hadir dengan Gizi. Karena itu, kalaupun beliau tidak dipercaya oleh rakyat Maluku Utara untuk memimpin mereka, itu sangat wajar, karena ko Ade hanya akan dipilih oleh mereka yang memiliki pengetahuan di atas rata-rata.
Jakarta 2012