Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Jumat, 20 Juli 2012

THAIB ARMAYIN GUBERNUR BERGAYA PREMAN “ANTONI NURDIN”

Saya sangat terkejut setelah menyaksikan pemberitaan sejumlah media masa baik cetak maupun eloktronik, dimana Ketua Umum dan Sekjen DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum serta Ibas berkunjung ke Maluku Utara dalam rangka membuka Musada DPD I Maluku Utara di Ternate, di hadang oleh Ketua DPD I dengan mengarahkan sejumlah masa dan simpatisan Partai Demokrat di Ternate.

Ketua DPD I Maluku Utara Thaib Armayin yang juga Gubernur Maluku Utara mengarahkan masa untuk mengusir Anas dan Ibas agar tidak bisa menghadiri Musda tersebut. Sebab terindikasi Thaib Armayin masih ingin menjabat sebagai Ketua DPD I Partai Demorat, namun jika musda dilaksanakan maka Thaib dipastikan akan mengalami kekalahan dengan saingannya Rahmi Husen “Anggota DPRD Tingkat I”, apa lagi sinyalemen berkembang DPP Partai Demokrat menginginkan Rahmi sebagai Ketua DPD I Maluku Utara menggantikan Thaib Armayin, karena selama ini Thaib dianggap gagal membesarkan partai di Maluku Utara.

Terlepas pro kontra tersebut, saya lebih menyoroti sikap yang ditempuh oleh Thaib Armayin yang sangat tidak mencerminkan nilai demokrasi, dan  etika politik. Sebagai seorang Gubernur mestinya harus lebih arif dalam menyikapi setiap persoalan yang muncul, apa lagi   dirinya merupakan simbol pemimpin rakyat Maluku Utara.

Pengarahan masa untuk melakukan penganiyayaan terhadap pejabat Negara Jhoni Alen adalah sebuah tindakan melawan hukum dan sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi. Olehnya itu, Thaib Armayin harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya, yakni Thaib harus dipidanakan, agar semua pemimpin tidak seenak perutnya memanfaatkan kekuasaanya untuk berbuat hal-hal yang bertentangan dengan demokrasi dan hukum yang berlaku di negara ini.

Sayangat disayangkan, Maluku Utara identik dengan Thaib Armayin, dan Thaib identik dengan kekerasan. Tengok saja pengalaman masa lalu, ketika Thaib hadir untuk bertarung memperebutkan kursi Gubernur pertama tahun 2002 silam dan kedua tahun 2007, semuanya selalu berakhir dengan kekerasan. Masyarakat dimobilisasi untuk tujuan politik Thaib Armayin.

Saat ini hanya untuk mempertahankan posisi ketua DPD I Partai Demokrat Maluku Utara, Thaib harus mengarahkan masa bayaran, dan melakukan penghadangan terhadap Anas dan Ibas, sehingga musda DPD I partai demokrat Maluku utara tertunda, bahkan harus diambil alih oleh DPP. Ini menunjukan bahwa , kalau pemimpinya saja seperti Thaib hobi dengan kekerasan dalam mencapai cita-cita politiknya, maka bagaimana dengan rakyatnya.

Thaib Armayin hendaknya belajar banyak tentang politik, belajar tentang etika dan norma yang baku dalam politik, karena apa yang dilakukannya sangat memalukan sebagai seorang Gubernur. Thaib harus mendidik rakyat secara santun, bukan mendidik rakyat dengan cara-cara kekerasan, karena cara-cara tersebut hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak berpendidikan, saya tidak tau Gubernur Maluku Utara berpendidikan atau tidak. Walahu alam.

Jumat, 13 Juli 2012

GUYON DAN MAUT “ANTONI NURDIN’

Bulan saaban menjelang datangnya bulan suci Rhamadan, sudah menjadi tradisi umat Islam untuk berpuasa serta menjalankan ibadah lainnya. Begitu pula dengan saya, yang berpuasa sambil khusu menjalankan ibadah, sholat dan zikir dimalam hari, demi mengharap pahala dan ridho Allah SWT. Karena dengan beribadah secara totalitas, menundukan kepala bermunajat sambil berdoa memohon agar semua dosa yang pernah dilakukan tidak terulang dan dapat diampuni, hitung-hitung sebagai tabungan diakhirat kelak.

Saya berniat berpuasa selama seminggu, sejak hari senin hingga sabtu, namun pada hari terakhir, tepatnya malam sabtu, setelah saya berzikir dari jam 00 hingga pukul 2 dini hari, saya tertidur di atas sejadah, sehingga saya tidak sempat makan sahur, karena saya terbangun ketika suara azan subuh membangunkan saya untuk sholat subuh.

Paginya saya berangkat kuliah dan kembali ke kontarakan sore hari menjelang buka puasa, saya lemas, ngantuk, kecapean, disitulah berawal guyonan maut itu muncul dari teman-teman sesama mahasiswa pasca yang juga kosan didaerah Rawamangun. Kata mereka kenapa ngga makan saja ntar kamu mati kelaparan baru fitnah orang bilang dipelet, saya diam saja sambil tersenyum. Namun teman-teman guyonannya tidak berakhir disitu saja

Mereka justru mengirim SMS secara diam-diam keteman lainnya dengan mengatakan saya telah meninggal dunia akibat kecelakaan ditabrak pengendara mototr didaerah Matraman, dari Sms tersebut akhirnya menyebar hingga kemana-mana, bahkan sampai ke daerah saya di Ternate. Saya tidak pernah tau dengan guyonan sms tersebut, dan sudah menjadi kebiasaan saya kalau tidur hp selalu of.

Anehnya, keesokan harinya, menjelang sore setelah saya selesai sholat ashar, barulah hp saya aktif, sontak saja ratusan sms masuk mempertanyakan soal kabar kematian saya, bahkan selama seminggu saya terus saja menerima telpon dari kerabat soal beredarnya sms tersebut. Saya sendiri bingung, dan tidak tau harus menjawab apa, karena sampai saat ini isi sms yang beredar tidak pernah saya liat atau baca.

Menariknya lagi, ada yang sempat sudah buat tahlilan ataupun sholat ghaib, bahkan tidak sedikit orang yang sempat meneteskan air mata setelah mendengar kabar kematian saya karena kecelakaan. Ucapan belasungkawa baik melalui sms maupun lewat fb beredar dimana-mana. Yang lucu lagi ada sahabat saya yang menelpon kemudian mendengar suara saya, dia kemudian takut, karena dikira suara saya adalah suara hantu, sialan dalam hati saya.

Yang jadi tidak enak dalam batin saya adalah, salah seorang mahasiswa S3 yang juga mantan dosen saya ketika masih S1, tergopoh-gopoh datang kekosan saya, sambil meneteskan air mata, cerita sama teman-teman, kenapa dia diusia muda harus dipanggil allah, bahkan setelah mengirimkan doa buat saya, dia mengatakan bahwa seluruh kesalahan saya telah di maafkan...setelah bertemu dengan saya dia menceritakan semuanya kepada saya, saya hanya diam, dan bersyukur, karena dengan isu kematian saya, akhirnya dia memaafkan kesalahan saya yang mungkin terpendam selama sekian tahun dalam batinnya.

Setelah semua sms yang masuk dan telpon dari seluruh teman-teman, saya hanya mampu mengambil tiga khimah dari sms guyonan teman-teman tersebut. Pertama, dengan beredarnya isu kematian saya, saya dimaafkan seluruh kesalahan baik sengaja maupun tidak yang pernah dilakukan pada masa lalu. Kedua, saya juga didoakan seluruh teman agar saya masuk sorga, minimal saya dikirimkan doa surat Al-fatiha. Dan ketiga, survei membuktikan, meskipun saya tidak memasang baliho ternyata saya cukup terkenal. Jika saya politisi dan ada momentum pilkada saya pasti terpilih, he..he..he.

Jumat, 06 Juli 2012

FENOMENA DUALISME " ANTONI NURDIN"


Pasca reformasi dan kebebasan berserikat dan berpendapat diberikan seluas-luasnya oleh pemerintah, dimana Partai politik tumbuh bagai jamur dimusim hujan, pers semakin bebas, hingga munculnya organisasi kemasrakatan termasuk organisasi kepemudaan. Semua ini buah dari perjuangan panjang kaum muda ketika menumbangkan rezim otroriter orde baru.

Organisasi kepemudaan yang begitu banyak hadir, semakin menambah kedewasaan kaum muda dalam belajar berorganisasi, guna menyiapakn diri mereka menjadi pemimpin bangsa ini dimasa depan. Organisasi adalah tempat belajar, mengasah kemampuan intelektual dan kematangan emosional, walaupun bukan jaminan seseorang yang terlibat dalam organisasi kepumudaan mampu menjadi pemimpin yang bermartabat dan sukses memimpin Indonesia.

Namun setidaknya, dengan berorganisasi seseorang akan terbiasa berhadapan dengan sejumlah kepentingan yang berbeda, terbiasa untuk menyelesaikan persoalan yang sangat sulit, sehingga ketika dipercayakan untuk memimpin organisasi yang lebih besar seperti negara, maka kaum muda tidak kaku untuk menterjemahkan seluruh kepentingan rakyat dan bangsa. Yang sulit akan terasa muda, karena kaum muda telah lama belajar mengelola organisasi sejak dini.

Persoalannya adalah, kehadiran organisasi kepemudaan yang begitu banyak mulai dari organisasi yang berskala nasional sampai organisasi yang berskala lokal, tidak mampu dikelola secara baik untuk kepentingan jangka panjang, namun justru kaum muda yang terlibat dalam organisasi tersebut, lebih menunjukan aspek kepentingan politik, sehingga banyak organisasi kepemudaan saat ini yang mengalami kemunduran, baik dari aspek kualitas intelektual anggotanya, hingga peran eksternal organisasi.

Parahnya lagi, organisasi kepemudaan saat ini cenderung dualisme kepengurusannya, terlepas adanya alasan-alasan logis yang sampaikan oleh masing-masing pihak dalam organisasi, namun gejala dualisme yang terjadi dikalangan organisasi kemasyarakatan  pemuda, merupakan bentuk cara pikir kaum muda saat ini yang tidak mencerminkan hati yang besar ketika kalah dalam perebutan kekuasaan dan kepentingan. Sehingga kapan seseorang itu kalah dalam suksesi kepemimpinan di oragnaisasi kepemudaan, maka dipastikan organisasi tersebut kepengurusannya dualisme.

Ini terjadi, karena yang ada dalam pikiran para kaum muda di dalam organisasi hanyalah kekuasaan semata, bukan tujuan dan cita-cita organisasi yang ingin dicapai secara bersama. Padahal secara teoritik organisasi hanya akan berjalan dengan baik, adalah ketika seluruh anggota organisasi mampu bersatu dan bekerja sama untuk mencapai keinginan bersama. Selain itu organisasi juga harus dikelola dengan memakai pendekatan manajemen modern.

Apa yang yang menimpa organisasi kepemudaan misalnya KNPI, HMI, dan sejumlah organisasi lainnya yang mengalami dualisme kepengurusan, berimplikasi hingga kedaerah. Karena hampir semua organisasi kepemudaan memiliki cabang atau perwakilan di daerah, sehingga dualisme kepengurusan yang terjadi pada organisasi kepemudaan tertentu, merupakan proses pendidikan yang tidak mencerminkan karakter pemuda yang bijak dalam belajar menjadi pemimpin.

Sudah menjadi rahasia umum kaum muda yang terlibat dalam organisasi kepemudaan, mereka secara pribadi belajar dan menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan bangsa Indonesia, namun ketika dalam proses belajar ternyata karakter yang terbangun adalah rakus akan kekuasaan, maka dikhawatirkan dimasa depan kaum muda sekarang ketika dipercayakan untuk memimpin bangsa ini, kecenderungan dualisme presiden atau jabatan politik lainnya akan tarjadi, lalu apa jadinya negara ini.

Oleh karenanya, hendaknya kaum muda yang menimba ilmu kepemimpinan melalui organisasi kemasyarakatan saat ini, hendaknya serius belajar untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin handal dimasa depan. Dualisme kepemimpinan dalam organisasi kepemudaan yang akhir-akhir ini tumbuh subur, bukanlah pelajaran demokrasi yang baik untuk dipraktekan. Pertarungan memperebutkan kekuasaan politik di organisasi kemasyarakatan pemuda, menjadi hal yang lumrah, namun akhir dari pertarungan tersebut bukan menjadi pertentatangan untuk mendualismekan kepengurusan organisasi.
Secara berkelakar Yusup Kala ketika memberikan sambutan pada acara KAHMI yang pada saat itu mengalami dualisme kepengurusan mengatakan bahwa organisasi alumni HMI yang bernama KAHMI hanya satu di negara ini, pengurusnya yang dua.  Organisasi yang memiliki kepengurusan dualisme, sangat merugikan anggota organisasi tersebut, sekaligus membuat organisasi mengalami degradasi aktifitas. Implikasinya adalah, publik tidak akan percaya dan terlalu berharap pada organisasi yang anggotanya hanya mementingkan kekuasaan bukan berpikir untuk kemajuan organisasi. Lalu secara ekternal, kinerja organisasi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat kapan dipikirkan, kalau anggota organisasi hanya berpikir untuk menyatukan organisasi yang terbecah belah seperti itu.

Tradisi kudeta dalam organisasi kepemudaan saatnya dihentikan, masih banyak persoalan besar bangsa ini yang harus dipikirkan dan diselesaikan oleh pe muda, tentunya melalui organisasi secara formal. Cara-cara instan yang ditempuh, sangat tidak mencerminkan kecerdasan kaum muda terdidik. Berpikir dan bertindak untuk kepentingan jangka panjang bangsa ini adalah warisan yang sangat berharga sebagi sumbangan buat genersi mendatang.

Dalam tradisi pergerakan pula pemuda kini terpecah belah, karena kepentingan kelompok dikedepankan. Gerakan pemuda dan mahasiswa angkatan 65, 74 dan 98 mereka kompak untuk bersama menumbangkan rezim berkuasa yang dianggap menyakiti hati rakyat, namun kini justru dalam bergerak pemuda dan mahasiswa justru gerakannya tidak masif, akibat  mereka tidak mampu merangkai sebuah perbedaan untuk persatuan dalam rangka bergerak untuk melawan kezaliman.
Gerekan yang dilakukan cenderung adalah pesanan kelompok kekuasaan dan pengusaha, atau dengan kata lain kalau ada gerakan, isu yang diangkat tergantung siapa yang bayar, kasarnya saat ini pemuda semakin rusak cara berpikir mereka. Otak kirinya lebih dikedepankan dari pada otak kanannya, yang ada dalam nalurinya adalah bagaimana mereka juga bisa menikmati secara bersama harta rampasan perang.

Tradisi intelektual dan idealisme telah berubah pada tradisi elitis dan paragmatis, jika ini dipelihara, maka apa jadinya bangsa ini kalau pemuda mengalami stikmatisasi publik yang buruk. Kini semua elemen organisasi kepemudaan sebaiknya kembali manata diri untuk keluar dari berbagai problem internal, dan mau berbenah untuk mentradisikan kembali semangat intelektualisme yang idealis. Pragmatisme dan hedonistis bukan contoh yang baik sebagai kelompok terdidik. Rayuan pragmatis yang dihadapi bisa diantisipasi dengan semangat perjuangan yang ideal.

Masih ada waktu, tidak ada kata terlambat semua bisa diantisipasi, jika komitmen moral tetap terbangun bahwa organisasi adalah tempat belajar menjadi pemimpin masa depan bangsa ini. Dinamika yang muncul dalam proses, adalah khasanah yang harus dimaknai posisitif dengan tetap tidak terpengaruh pada rayuan pragmatis sesaat. Semoga.



Jumat, 11 Mei 2012

INDONESIA DIAMBANG KEHANCURAN ANTONI NURDIN

Saat ini indonesia tengah memasuki fase nusantara ketiga, dimana nusantara pertama ketika kerajaan 
Sriwijaya di Palembang yang bertahan selama 300 tahun, dan nusantara ke dua. kerajaan Majapahit di Mojokuto jawa timur  yang bertahan selama dua ratus tahun. Fase nusantara ketiga yang dimulai sejak tahun 1945 masih banyak ujian sejarah yang harus dilewati sehingga bangsa ini mampu bertahan lebih lama lagi, tidak seperti fase pertama dan kedua.
 
Apa lagi bangsa Indonesia yang saat ini memiliki wilayah yang cukup luas dengan sejumlah persoalan yang muncul di daerah-daerah akibat salah kelola negara yang dilakukan oleh Jakarta. Sehingga wacana disintegrasi yang mencuat, harus disikapi serius oleh elite, dengan lebih memperhatikan aspirasi masyarakat yang ada di daerah yang selama ini kekayaan alamnya dikeruk, namun masyarakatnya dibiarkan miskin dan telanjang.
 
Pasca refolusi bolsevek di Unisofyet dan komunis bertahan 70 tahun, akhirnya Unisofyet harus bubar dan negara besar tersebut mengalami disitntegrasi dan memunculkan sejumlah negara-negara kecil. 

Tentunya kita tidak menginginkan nasib bangsa Indonesia bernasib seperti Unisofyet. Potensi bubarnya Indonesia ada dihadapan mata, tinggal keseriusan elite, apakah masih bertahan dengan cara-cara pengelolaan negara yang seperti ini, ataukah mau melakukan perubahan. Memang perubahan butuh waktu dan ada yang harus dikorbankan, namun jika tidak ada perubahan, bukan tidak mungkin pekikan proklamasi akan muncul banyak didaerah-daerah.
 
Reformasi yang baru berumur 13 tahun cenderung gagal, akibat elite tidak mampu berbuat sesuai dengan cita-cita reformasi yang diperjuangkan mahasiswa angkat 1998 silam. Mulai dari korupsi yang semakin sistematis, penegakan hukum yang tebang pilih, reformasi birokrasi yang berjalan ditempat, serta angka kemiskinan yang terus turun, turun dari orang tuanya kenaknya dan seterusnya.
 
Reformasi di Tailan berjalan kurang lebih 2 tahun, gagal dan aktifisnya disembelih, di Cili satu tahun stengah, aktifisnya ditangkap semua. Reformasi yang sukses yakni di Argentina, itu dibutikan ketika militer mendata semua kasus kejahatan terhadap kemanusiaan yang pernah dilakukan, mulai dari pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan dan lain sebagainya. Mereka mendata kemudian mengumumkan sekaligus meminta maaf kepublik dan berjanji untuk tidak kembali mengulangi apa yang pernah dilakukan oleh militer.
 
Di Indonesia saat ini, sejak lahirnya reformasi belum ada pernyataan resmi dari institutsi militer dan berbuat seperti apa yang terjadi di Argentina, sehingga saya pesimis dan reformasi  hanya seumur jagung keberdaannya di negara ini. Oleh karena itu, kelompok sivil society harus terus berjuang menuntut semua agenda-agenda reformasi diselesaikan oleh elite.
 
Membaca Indonesia saat ini, tentunya perubahan itu selain butuh waktu, juga butuh orang gila. Sejarah pembentukan negara Madinah yang dilakkan Oleh Muhamad “Nabi” pada saat itu, tidak semata mata didekati dari aspek teologis, namun harus dilihat pada aspek perubahan sosial yang didambakan oleh orang-orang yang hidup dalam keterbelakangan dan bar barian. Muhamad dalam perjalanan membebaskan bangsa Arab dari kemunduran, secara logika adalah sesuatu yang tidak mungkin, karena kuatnya tekanan fisik maupun psikologis dari masyarakat dan penguasa yang status quo. Karena itu selain Mumahad disebut sebagai tukang santet dia juga disebut sebagai orang gila.
 
Indonesia saat ini, banyak orang cerdas namun sedikit orang gila. Perubahan tidak butuh banyak orang, namun yang dibutuhkan adalah orang-orang yang memiliki komitment. Mahtama gandi pernah bertutur, dunia akan mampu menampung seluruh manusia, tapi dunia tidak akan mampu menampung seluruh keserakahan manusia. Lanjut Gandi, seseorang itu jauh lebih baik perilakunya dari pada prestasinya.



 

Kamis, 10 Mei 2012

SUKHOI JATUH ADA APA DENGAN BOING ‘ANTONI NURDIN’


Pesawat komersil Sukhoi buatan Rusia yang jatuh di Gunung Salak Bogor setelah terbang  kurang lebih 30 menit dari bandara Halim Perdana Kusuma dengan membawa  delapan cru asal Rusia serta puluhan wartawan asal Indonesia, dalam rangka memperkenalkan pesawat tersebut kepada sejumlah pengusaha penerbangan di Indonesia, harus mengalami nasib tragis. Pesawat canggih Sukhoi memiliki kelebihan tersendiri, selain peralatan yang super canggih, juga pesawat tersebut mampu mendarat  dilandasan pacu yang pendek.
 
Pesawat Sukhoi yang telah melakukan sejumlah uji coba terbang diwilayah Asia dengan sangat sempurna, diharapkan mampu menguasai pasar penerbangan wilayah Asia Tenggara, sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang dijadwalkan untuk dilakukan uji coba. Sayang Sukhoi yang sudah mendunia ini harus mengalami musibah yang merenggut puluhan nyawa manusia. Dan parahnya lagi, sejumlah perusahan maskapai penerbangan yang sudah terlanjur memesan pesawat buatan Rusia ini, harus berpikir ulang untuk melakukan kerja sama pembelian pesawat  tersebut.
 
Pemerintah Rusia patut diberi apresiasi dengan langkah yang ditempuh oleh seorang perdana Mentri, dengan segera membentuk team investigasi dalam rangka menyelidiki sebab jatuhnya pesawat Sukhoi di Indonesia.  Saya hanya menduga, bahwa selama ini yang menguasai sejumlah maskapai penerbangan di dunia adalah Boing, termasuk pasar Asia Tenggara. Boing sebuah perusahan penerbangan asal Amerika, pasti merasa terusik keberadaanya ketika Sukhoi hadir sebagai pesaing bisnis penerbangan baru.

 
Tentunya kehadiran Sukhoi sangat mengganggu pasar yang selama ini dikuasai Boing, apa lagi Sukhoi telah banyak negara yang memesan pesawat tersebut, termasuk Indonesia. Pesawat baru, dilengkapi peralatan modern, , mampu mendarat di landasan pacu yang relatif pendek, serta mampu terbang rendah, adalah kelebihan yang dimiliki Sukhoi. Sangat berbeda dengan apa yang selama ini ditawarkan oleh Boing. Kelebihan yang dimiliki Sukhoi tersebut, akhirnya banyak industri penerbangan yang mengalihkan minatnya dari Boing ke Sukhoi.
 
Jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak Bogor menimbulkan sejumlah pertanyaan dan keganjilan, terutama yang berkaitan dengan persaingan bisnis antara Boing dan Sukhoi. Apa lagi kedua negara pembuat kedua pesawat tersebut selama ini selalu berseteru dan bersaing dalam menciptakan sejumlah teknologi modern.
 
Oleh karenanya, bukan tidak mungkin, ada pihak-pihak lain yang sengaja sabotase terhadap keberadaan Sukhoi yang sementara naik daun dipasar penerbangan internasional. Apa lagi selama ini, sudah menjadi rahasia umum antara Amerika dan Rusia selalu bersaing dalam menciptakan sejumlah industri moderen, mulai dari pesawat hingga peralatan tempur. Bahkan kedua Negara selalu berbeda pendapat dalam pergaulan internasional, sehingga boleh dikatakan antara Amerika dan Rusia adalah musuh bebuyutan dalam berbagai aspek, mulai dari persaingan teknologi hingga politik luar negeri.
 
Langkah membentuk team investigasi yang dilakukan oleh pemerintah Rusia dengan melibatkan “Badan Intelejen Rusia” sangat dinantikan publik internasional, sehingga jatuhnya Sukhoi dapat segera di temukan penyebabnya. Semoga dalam persaingan bisnis antara Sukhoi dan Boiang tidaklah menghalalkan segala cara, karena korbannya adalah manusia. Namun jika jatuhnya Sukhoi ada upaya sabotase, maka sudah dipastikan hubungan baik antara pemerintah Amerika dan Rusia akan buruk. Bahkan bukan tidak mungkin antara keduanya terjadi perang. Tentunya dunia akan terusik, jika hal tersebut terjadi.

Memang perang bukan satu-satunya solusi dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul dalam politik internasional, namun realitas dunia, Amerika adalah bangsa yang tidak pernah berhenti selalu mencampuri urusan rumah tangga bangsa lain. Olehnya itu secara pribadi sebagai penulis sangat berharap pada Rusia jika terbukti ada Amerika dibalik jatuhnya Sukhoi, maka Amerika harus dihukum, termasuk perang jika itu menjadi pilihan terburuk.












Rabu, 02 Mei 2012

DEMI KELUARGA NYAWA MELAYANG "ANTONI NURDIN"


Setelah saya menyaksikan pemberitaan media, dimana tiga orang TKI asal Indonesia kembali menjadi mayat setelah ditembak oleh Polisi Diraja Malesia, bahkan diduga mereka adalah korban perdagangan organ tubuh manusia yang dilakukan pemerintah Malesia secara sitematis. , mereka menjadi martir bagi keluarganya demi sesuap nasi di negeri orang. Bermimpi menjadi orang  sukses seteleh kembali kekampung halaman, namun apa lacur, justru mereka kembali sebagai mayat yang organnya telah dipreteli oleh pemerintah Malesia.

Dinegerinya mereka adalah kaum papah, dinegeri orang mereka dibantai secara biadab. Bahkan pemerintah Indonesia dengan sejumlah kasus yang telah menimpa warganya dinegara lain, tidak pernah serius memperjuangkan nasip warganya yang teraniaya, bahkan terbunuh, sementara tuduhan mereka adalah pelaku kejahatan tidak bisa dibuktikan secara hukum. Elite negara ini  hanya serius berdebat soal politik dan kekuasaan, sementara nasip rakyatnya, tidak diperhatikan.

Logikanya tidak akan ada orang yang rela pergi jauh meninggalkan keluarganya, Istri, Anak, Orang Tua dan handai tolan, jika kehidupan di tempat asalnya sejahtera. Mereka pergi kerantau orang hanyalah untuk merubah nasip ekonomi keluarga. Disiksa secara fisik, dihina, dimaki, bahkan dibunuh mereka tidak pernah peduli, karena tumpuan dan harapan keluarga ada dipundaknya. Karena itu, kematian yang mereka alami dengan organ tubuh yang tidak lengkap sangat menyedihkan tidak saja bagi keluarga, tetapi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita hanya bisa mengutuk perbuatan sadis tersebut tanpa bisa berbuat apa-apa, kita sebagai bangsa yang berbudaya terlalu santun terhadap warga Asing yang datang bekerja di negara ini. Bahkan hampir tidak ada kasus warga Indonesia yang melakukan kekerasan fisik atau membunuh warga Malesia. Namun kenapa warga kita yang kebetulan bekerja di Negara Malesia selalu saja diperlakukan seperti binatang.

Kini pemerintah Indonesia yang diharapkan mampu berbuat untuk melindungi warganya yang ada di luar negeri, justru hanya bisa pandai berdiplomasi tanpa hasil. TKI dikirim setiap tahun dengan jumlah ribuan orang, negara diuntungkan, namun TKI selalu terpojok, jika dihadapkan pada berbagai persoalan hukum yang menimpa mereka. Inilah nasip menjadi warga miskin dinegara yang kaya sumber daya alamnya seperti Indonesia.s

Bisa dibayangkan pemerintah kita selalu saja membiarkan Malesia membunuh warga kita setiap saat, bahkan kepentingan Malesia di negara kita, pemerintah mengamankannya dengan baik sampai-sampai warga kita juga dibunuh di negaranya sendiri, karena  mencoba mengambil hak mereka yang telah dirampas oleh pihak Malesia. Kasus Mesuji adalah bukti kongkrit dimana aparat keamanan

Indonesia membunuh masyarakat demi membela perusahan kelapa sawit asal  Malesia.
Pada sisi yang lain, ketika Malesia selalu saja menprofokasi pemerintah kita di daerah perbatasan, bahkan mereka terus saja berupaya merampas pulau-pulau terluar kita, pemerintah hanya bisa diam tanpa berbuat kongkrit untuk menghukum Malesia. Separah inikah pemerintah kita. Selemah inikah negara Indonesia dimata Malesia, sehingga setiap saat kita sebagai bangsa yang besar terus di perlakukan tidak wajar.warga kita dianiya dan dibunuh, wilayah kita juga dirampas dengan berbagi dalih.

Kini saatnya masyarakat Indonesia bangkit, dengan tidak terlalu berharap pada pemerintah. Malesia harus dilawan dengan berbagai cara apapun. Nyawa dibalas nyawa. Pulau yang telah dirampas harus dikembalikan walaupun harus melalui perjuangan bersenjata. Martabat bangsa dikembalikan pada posisi tertinggi. Jika tidak maka selamanya pemerintah Malesia akan berlaku sewenang-wenang terhadap masyarakat Indonesia yang berada di Malesia.
Jakarta  Awal Mey 2012









Selasa, 01 Mei 2012

CATATAN UNTUK SENIOR “ ANTONI NURDIN’


Suatu ketika ditahun 1998 sepulang saya mengikuti kegiatan organisasi kemahasiwaan di Jogjakarta saya menyempatkan diri mampir ke Jakarta. Maklum saya adalah orang daerah, jadi berkunjung ke ibu kota Negara ada kebanggan tersendiri setelah kembali ke daerah. Singkat cerita, saya berkunjung ke Kementrian Tenaga Kerja dan bertemu dengan salah seorang senior yang namanya sangat populer di daerah, karena kesusksesannya sebagai seorang birokrat. Beliau saat itu diberi jabatan sebagai kepala bagian kepegaian. Namanya adalah Ade Adam Noch.

Dalam pertemuan tersebut, saya sebagai aktifis mahasiswa berdiskusi banyak hal dengannya, bahkan kami sempat berdebat, karena saya sebagai orang muda masih sangat konsisten dengan cita-cita perjuangan saya sebagai aktifis, sementara beliau juga memiliki niat yang baik terhadap saya agar lebih jeli menilai setiap persoalan, tidak emosional, dan lebih mengedepankan aspek intelektualitas.

Setelah bertemu dengan beliau, saya tidak pernah bertemu dengannya lagi selama bertahun-tahun, bahkan sewaktu beliau menjabat Kanwil Depnaker di Maluku, saya hanya mendengar dari kawan-kawan mantan aktifis, bahkan saya beberapa kali ke Maluku namun saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk bersilatuirahmi dengannya. Pernah terlintas dalam pikiran saya “ko Ade” begitulah kami selalu memanggilnya...saya tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, sementara beliau adalah tokoh yang sangat saya kagumi walaupun kami baru bertemu sekali. Namun penilain subyektif saya terhadap beliau..ko Ade ternyata meskipun beliau seorang birokrat, namun pikiran-pikiran cerdasnya sangat bijak.

Keinginan bertemu dengan ko Ade, akhirnya terwujud ketika saya melanjutkan pendidikan Pascasarjana di Jakarta, saya kembali bertemu dengannya, karena ko Ade telah bertugas di Jakarta dengan posisi sebagai pejabat Esalon 1.  Dalam berbagai kesempatan saya selalu saja bertemu dengan ko Ade, baik di kantor, atau di tempat diskusi lainnya. Banyak pelajaran berharga yang saya dapat dari beliau, terutama dalam praktek politik. ko Ade selain dia seorang birokrat sukses, juga adalah pemain handal dalm parktek politik, sehingga saya secara pribadi mengatakan kalau dalam praktek ko Ade adalah guru saya secara langsung.

Yang paling terakhir adalah ketika ko Ade meminta pandangan saya, dengan niat beliau mencalonkan diri sebagai kandidat Gubernur Maluku Utara 2013-2018. Saya sebagai yunior awalnya agak ragu, namun setelah kami bertemu beberapa kali, maka saya apresiasi keinginan politik beliau untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin Maluku Utara. Saya  kagum karena seperti dikatakan ko Ade terhadap saya bahwa saya bukan mencari jabatan, tapi saya hadir karena kebutuhan, olehnya itu saya akan berhitung, kalau rakyat tidak menginginkan saya, maka saya tidak akan memaksakan diri.

Ko Ade sebagai mantan Ketua Umum HMI Cabang Manado 1978-1981 “dua periode” sangat layak untuk jadi pemimpin Maluku Utara dengan pengalaman birokrasi dan jam terbang beliau selama ini. Beliau hadir dengan visi membangun Maluku Utara, beliau tidak hadir dengan Gizi. Karena itu, kalaupun beliau tidak dipercaya oleh rakyat Maluku Utara untuk memimpin mereka, itu sangat wajar, karena ko Ade hanya akan dipilih oleh mereka yang memiliki pengetahuan di atas rata-rata.
Jakarta 2012

QUO VADIS HMI CABANG TIDORE “ANTONI NURDIN”


Ketika saya lagi mengikuti kuliah yang disampaikan oleh dosen Prof. DR. Haryono Suyono, tiba tiba ada bunyi SMS diponsel saya, setelah saya membaca SMS tersebut ternyata dari adik saya Julkifli Ketua Umum HMI Cabang Tidore. Intinya dia meminta waktu saya untuk berkomunikasi. Saya sampaikan setelah selesai Kuliah saya akan meneleponnya.
 
Setelah kami berkomunikasi dia mengatakan kepada saya kalau masa kepemimpinannya telah berakhir dan beliau telah melakukan konfrensi cabang dengan memilih ketua Umum baru yakni saudara Lukman. Namun ada persoalan yang muncul karena hadirnya konfrensi tandingan yang diprakarsai oleh saudara Ibrahim fungsionaris PB HMI yang juga mantan Ketua Umum HMI Cabang Tidore.
 
Konferensi cabang tidore intinya adalah pertarungan pengaruh dikalangan elite antara Julkifli dan Ibrahim, keduanya mempertaruhkan ketokohan mereka tidak saja dimata anggota HMI, tetapi juga di elite birokrasi dan politisi. Pada hal keduanya satu kampung bahkan rumah mereka di Desa Kusu Halmahera hanya berjarak beberapa meter saja. Namun itulah HMI, itulah politik yang permanen adalah kepentingan. Saya berkelakar, bahwa kalau pertarungan dua putra terbaik Kusu mengakibatkan sulitnya yunior maupun senior untuk menjadi superter.

 
Setelah saya bertemu dengan Ibrahim di Jakarta saya mencoba menfasilitasi dua kubu yang bersiteru dalam rangka kembali membangun sinergi antara Lukman Ketua Umum yang dihasilkan konferensi fersi Julkifli, dengan Al Irsad Ketua Umum fersi Ibrahim. Mereka saya pertemukan dan saya percayakan kepada saudara Ibrahim untuk meneyelsaikan dan mengambil langkah-angkah akomadatif, sehingga masingp-masing pihak tidak ada yang merasa di Zalimi.
 
Bahkan saya harus meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan kolega sesama mantan aktifis HMI yakni Ramdani Abu Bakar. Semua ini adalah niat yang baik agar adik-adik HMI cabang Tidore tetap solid dalam membangun organisasi, serta tetap kritis menyuarakan kebenaran terutama yang berkaitan dengan kepentingan publik. Namun saya tidak menyangka niat baik saya ternyata diinterpresati keliru oleh saudara Ibrahim dan Ramdani, mereka menganggap saya terlalu jauh mencampuri urusan intenal HMI Cabang Tidore, padahal saya hanya menginginkan semua pihak yang bersiteru untuk tetap bersilaturahmi, karena yang namanya jabatan semua itu terpulang kepada  Allah.
 
Saya tersinggung dengan cara yang dilakukan oleh Ibrahin dan saudara Ramdani, mereka tidak mampu menempatkan diri mereka sebagai senior, dan balik menyerang saya dengan menganngap kalau saya berniat menghancurkan eksistensi HMI Cabang Tidore. Paradigma berpikir mereka terhadap saya sangat keliru, namun saya maklum, karena ini mungkin sudah menjadi karakter mereka, yang bisanya hanya mau memaksakan kehendak dengan mengabaikan pikiran orang lain. Saya dilarang mencampuri, dan memang saya tidak mencampuri, sementara Ramdani boleh mencampuri.
 
Jika demikian, lalu HMI Cabang Tidore kedepannya mau dibawa kemana, kalau senior, bukan datang sebagai solutif namun kehadiran mereka justru menjadi bagian dari masalah itu sendiri. Ibrahim dan Ramdani sosok senior yang mudah-mudahan diharapkan hadir sebagai alternatif untuk mau mendidik adik-adiknya di HMI Cabang Tidore agar lebi santun dalam membangun komunikasi politik dengan senior lainnya.
 
Itulah bedanya, saya tidak memiliki kepentingan politis maupun ekonomi terhadap HMI Cabang Tidore, sementara Ibrahim dan Ramdani saya juga tidak tau, semoga niat mereka juga tulus untuk membangun HMI Cabang Tidore lebih baik kedepan. SMS yang dikirim oleh saudara Ramdani diponsel saya subuh dini hari, membuat perasaan saya tidak enak, karena selain isinya yang tidak mencerminkan kaidah keilmuan, juga SMS tersebut sangat memojokan saya selaku pribadi.
 
Namun semua itu, saya ambil khikmahnya, saya tidak akan pernah dendam pada sauadar Ibrahim maupun Ramdani, mereka tetap saya anggap sebagai yunior yang tentunya dibutuhkan jam terbang yang jauh kedepan, sehingga mereka mampu membangun eksistensi mereka dengan bijak dan santun, terutama dalam berkomunikasi. Kepada sauadara Julkifli dan Lukman, anda berdua harus terbiasa menghadapi persoalan hidup yang sulit, karena ketika saudara berdua diperhadapkan pada persoalan yang mudah, maka dengan sendirinya anda akan mampu menyelesaikan secara mudah pula. Sementara saudara Al Irsad, anda juga harus terus berjuang sepanjang apa yang anda yakini itu benar dan milik anda, jangan pernah menyerah.  Persoalan yang sulit, pasti bisa diselesaikan, asalkan dalam menyelesaikan sebuah persoalan janganlah anda meniru senior yang arogan, mau menang sendiri. Persoalan yang diselesaikan dengan cara emosional dan tergesa-gesa hasilnya tidak maksimal.

Mahatma Gandi pernah mengatakan bahwa . jauh lebih baik seseorang itu adalah perilakunya dari pada prestasinya, karenanya kelakuan buruk, baru tidak punya prestasi lagi sangat konyol. Silahkan anda nilai siapa sesungguhnya mereka yang seperti dikatakan oleh Gandhi.
Jl. Pramuka Jakarta, Akhir April 2012



Senin, 09 April 2012

MODAL NEKAD MERAIH CITA-CITA ANTONI NURDIN

Sebagai anak desa dan yatim piatu saya selalu bermimpi menuntut ilmu setinggi mungkin. Karena hanya dengan ilmu pengetahuan perubahan dalam hidup seseorang akan tercapai. Ketika kecil, ayah saya pernah menasehati, agar janganlah pernah merasa malu menjadi orang miskin, tetapi malulah ketika kamu tidak memiliki ilmu pengetahuan. Bahkan ketika tahun 2003 silam dalam pangkuan saya ketika menjelang maut menjemput ayah, pesan tersebut masih saja disampaikan, yakni belajarlah. Ibu menjelang mautnya tahun 2008,  dalam keadaan sekarat menyuruh saya pergi meninggalkannya dengan ikhlas guna melanjutkan pendidikan starta dua (S2), tepat seminggu di jakarta menjelang magrib bertepatan besoknya saya mesti ujian semestar, saya mendengar kabar kalau ibu baru saja menghembuskan nafas terakhir. 
 
Saya sebagai anak dan sangat manusiawi harus meneteskan air mata dalam bus 76 jurusan senen ciputat, karena tidak bersama ibu ketika maut menjemputnya, mudah-mudahan saya bukan termasuk anak yang durhaka. saya bertekad semua impian mereka akan saya perjuangkan yakni menuntut ilmu setinggi mungkin.

 
Kini diakhir 2011 saya kembali mencoba merambah hidup di Ibu kota guna melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Satyagama, namun terlalu banyak cobaan yang harus saya hadapi dalam perjalanan penyelesaian studi tersebut. Saya tidak diberi ijin oleh departemen dimana saya bekerja selama ini, yakni Kementrian Agama Provinsi Maluku Utara. Bahkan saat ini saya terancam dipecat, hanya karena nekad menuntut ilmu pengetahuan. Kalaupun saya harus kehilangan pekerjaan karena menuntut ilmu, maka saya akan ikhlas, sebab saya tidak pernah tau rencana tuhan kedepan terhadap nasip saya.
 
Saya bermohon untuk mendapatkan ijin melanjutkan S3 sampai merengek, namun respon teman-teman yang saat ini berkuasa tidaklah bersahabat. Saya jadi heran, mestinya jika ada orang yang berniat melanjutkan S3 hendaknya tidak dipersulit, apa lagi untuk Kementrian Agama Provinsi Maluku Utara hingga saat ini baru satu orang yang tercatat sebagai Doktor pendidikan. Saya tidak meminta bantuan beasiswa dari tempat saya bekerja, namun saya hanya meminta ijin belajar, namun bukannya ijin yang diberikan, tetapi surat teguran yang bernada ancaman. Saya hanya pasrah, kalau saya harus dikeluarkan hanya karena menuntut ilmu pengetahuan.
 
Dalam diskusi diwarung kopi bersama mantan Kanwil Kementrian Agama Sulawesi Tenggara, beliau mengatakan semasa beliau menjabat, beliau menyuruh setiap pegawai untuk melanjutkan studi, karena beliau konsern dengan peningkatan sumber daya manusia. Jika semua pejabat memiliki cara pandang yang sama, apa lagi di daerah seperti Maluku Utara yang hingga saat ini masi sangat terbatas SDM, sebaiknya pemerintah memberi apresiasi positif bagi setiap orang yang mau melanjutkan pendidikan walaupun hanya bermodalkan nekad seperti saya.
 
Saya bercita-cita melanjutkan S3 dan insya Allah pengetahuan yang saya peroleh akan saya abdikan untuk kepentingan departemen dimana saya bekerja, dan teristimewa untuk masyarakat Maluku Utara secara Universal, namun sayang mungkin teman-teman saya dan masyarakat Maluku Utara tidak menginginkan kedepan setelah saya menyelesaikan studi, ilmu yang saya peroleh diabdikan untuk mereka.

Meskipun pada akhirnya saya harus dikeluarkan dari tempat saya bekerja, saya sudah terlanjur melangkah, dan saya juga mematuhi nasehat orang tua menjelang maut, saya tetap nekad untuk menyelesaikan S3 saya. Dan saya tidak akan dendam terhadap teman-teman saya di Kementrian Agama Provinsi Maluku Utara, bahkan saya ucapkan terima kasih, karena mungkin saja Allah lagi menguji saya lewat tangan-tangan mereka dalam menghalangi cita-cita saya menjadi seorang Doktor dalam ilmu Manajemen Pemerintahan di Universitas Satyagama Jakarta.



Jumat, 30 Maret 2012

PARTAI BBM DAN MAHASISWA ANTONI NURDIN

Aksi mahasiswa bersama buruh, petani, nelayan serta kaum miskin perkotaan dalam  menolak kenaikan BBM yang direncanakan oleh pemerintah tangal satu April 2012, semalam dalam paripurna DPR mengalami penundaan selama enam bulan. Penundaan tersebut, juga dengan memperhatikan tekanan publik yang luar biasa, dimana publik tidak menginginkan kenaikan BBM, dengan alasan akan lebih mempersulit masarakat miskin.

Walaupun disisi yang lain keputusan paripurna DPR, sangat memungkinkan dinaikannya BBM jika dalam waktu dekat terjadi kenaikan minyak mentah dunia yang diestimasi sebesar 15 persen. Ini bukan tidak mungkin masyarakat bersama mahasiswa, buruh, petani. Nelayan akan kembali melakukan demonstrasi besar-besaran untuk kembali menekan pemerintah dan DPR agar  tidak menaikan BBM, seperti yang terjadi saat ini.
 
Dalam gerakan demonstarsi mahasiswa dan masyarakat sangat masif seluruh Indonesia, bahkan cenderung berbuat anarkis dengan membakar, merusak, bahkan yang lebih parah adalah ketika mahasiswa dan polisi anatar keduanya selalu memposisikan satu pihak sebagai musuh yang harus dilawan dan diperangi. Korban diantara keduanya, serta kerugian material yang ditimbulkan oleh aksi demonstarasi sangat banyak.

 
Saya melihat, aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat untuk menolak kenaikan BBM sebenarnya hanya bagian kecil dari rasa ketidak percayaan publik terhadap pemerintah berkuasa saat ini. Mereka menjadikan isu kenaikan BBM untuk melakukan demonstarsi menunjukan kepada pemerintahan SBY, bahwa rakyat sudah tidak sinerjik dengan kepemimpinannya. Sehingga SBY harus segera mengevaluasi untuk menemukan jawaban hakiki dari apa yang terjadi saat ini. Kenapa rakyat harus berontak terhadap dirinya.ss
 
Sementara disisi yang lain, partai politik yang menggerakan sebagian anggota dan kadernya untuk melakukan demonstarsi menentang kebijakan pemerintah, juga harus dimaknai dalam konteks bahwa mereka sangat pantas untuk melakukan semua itu. Karena yang melakukan demonstarsi adalah orang-orang yang akan merasakan dampak secara langsung dari kenaikan BBM. Walaupun pada sisi yang lain, partai politik yang secara terang-terangan menolak kenaikan BBM, juga tidak bisa dilepas dari upaya mereka untuk meraih simpati publik.
 
Partai politik, selalu saja memanfaatkan setiap momentum untuk meraih simpati publik, dalam rangka menaikan popularitas partai. Namun dalam konteks kenaikan harga BBM, bukan soal populaitas partai, namun yang jelas rakyat akan sangat merasakan dampak dari kenaikan BBM yang dipaksakan oleh pemerintah. Kalaupun dengan kejadian ini, kemudian publik menaruh simpati terhadap partai yang menolak kenaikan BBM, itu sangat wajar, karena publik beranggapan bahwa partai tersebut yang selama ini konsisten memperjuangakan baik secara politik maupun dengan jalan demonstarsi untuk menolak kenaikan harga BBM.
 
Mahasiwa, juga memiliki andil tersendiri yang cukup besar dalam memperjuanhkan setiap kepentingan masyarakat. Independensi mahasiwa untuk tidak mau dijadikan alat kepentingan partai tertentu, pantas diberi aprsiasi. Untuk kasus BBM antara mahasiswa dan partai politik memiliki kesamaan tujuan yakni menolak kenaikan BBM. olehnya itu, hendaknya mahasiswa terus saja berjuang untuk kepentingan rakyat, jangan takut dengan penjara, atau kematian, kalau semua itu atas nama idealisme membela kaum tertindas dinegara ini.
 










Selasa, 20 Maret 2012

SAYA BELAJAR DARI MUHAMAD NATSIR ANTONI NURDIN

Ketika saya membaca sejarah perjalanan hidup tokoh Masyumi M. Natsir terutama dimasa awal kemerdekaan, saya sangat kagum dengan cara-cara beliau dalam melakukan praktek politik. Ketika memimpin Masyumi beliau sangat konsisten memperjuangkan apa yang diyakininya  benar, dan untuk kepentingan bangsa, apapun dikorbankan. Natsir sangat sederhana, jenius, serta mampu berpikir melampaui batas jaman, sehingga sampai saat ini pikiran-pikiran M. Natsir masih sangat relevan untuk dipelajari, bagi penggiat  politik apa salahnya mau belajar dari sejarah perjalann hidup seorang M. Natsir
 

Dalam sidang-sidang konstituante M. Natsir sebagai pemimpin Masyumi dan DN.Aidit adalah pemimpin PKI, mereka selalu terlibat perdebatan sengit, terutama dalam soal masa depan bangsa ini. Perdebatan paling kursial adalah ketika membahas masalah dasar negara. Masyumi dibawah pimpinan Natsir konsisten untuk lebih mengedepankan garis politik Islam, sementara Aidit dan PKI juga terus saja memperjuangkan negara sekuler. Kata Natsir kursi hampir saja selalu melayang ketika terjadai perdebatan antara dirinya dan Aidit, secara politik dalam hidup mereka tidak pernah sejalan.
 
Namun ketika skorsing sidang, silaturahmi antara dirinya dan Aidit selalu saja terbangun dengan harmonis, perbedaan pikiran dalam politik adalah wajar, karena silaturahmi harus tetap terbangun, guna memberikan pelajaran bagi generasi selanjutnya. Sebuah contoh dimana Natsir terkadang mengambilkan makan buat Aidit, sedangkan Aidit mengambil lauk atau air minum buat Natsir. 

Kemudian mereka makan bersama sambil ngobrol masalah keluarga. Didalam sidang mereka berbeda secara politik, namun diluar sidang mereka adalah hamba allah yang tetap bersilaturahmi dengan baik.
Ketika saya masih menjadi aktifis HMI antara tahun 1994 sampai tahun 2000, saya memiliki seorang sahabat yang sudah saya anggap seperti saudara kandung sendiri. Namanya Hasbi Yusup. Kami berkawan sangat dekat, bahkan terkadang jika saya kehabisan duit dalam beraktifitas dirinya tempat saya meminta bantuan. Namun dalam kepentingan politik kami selama ini belum pernah seirama. Bahkan yunior kami mengatakan, dimana ada Hasbi disitu pasti tidak ada saya, sebaliknyapun demikian.
 
Namun pada sisi yang lain kami selalu saja tetap bersilaturahmi, berkomunikasi dengan baik, bahkan hingga saat ini kami tetap menjaga persaudaraan kami. Beberapa hari ini dia berada di Jakarta dalam sebuah urusan Umat, saya bertemu dengannya di toko buku gramedia setelah kami buat janji bertemu. Saya langsung saja mengatakan pada Hasbi, tolong saya dibelikan buku. Karena saya sedang melanjutkan S3, tentunya buku menjadi kebutuhan dasar yang harus saya miliki, namun kondisi keuangan yang terbatas, Hasbi datang menjadi penolong bagi diri saya.
 
Hal seperti ini bukan untuk pertama kali, namun jika ada momentum politik kami juga tetap berbeda dalam memperjuangkan kepentingan kami masing-masing. Dan setiap kami bertemu, kami berdua tidak pernah lupa untuk saling mengingatkan, paling tidak berikhtiar dalam setiap aktifitas. Hasbi sepanjang yang saya ketahui selama ini, sangat konsisten memperjuangkan segala bentuk ketidak adilan yang dialami oleh masyarakat, khususnya Maluku Utara. Beliau dalam tulisan-tulisannya di media masa lokal sangat kritis bahkan terkesan profokatif, namun semua yang dilakukan adalah dalam rangka memperjuangkan apa yang dianggapnya benar untuk kebaikan orang banyak.
 
Perbedaan yang selama ini terjadi antara saya dan saudaraku Hasbi, sesungguhnya kami mencoba mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Natsir dan Aidit, namun saya belum tau siapa yang merepsentasikan Natsir atau Aidit diantara kami berdua. Yang jelas meskipun kami selalu berbeda, kami tetap menjaga silatrahmi. Kata Natsir, marilah bersepakat untuk tidak bersepakat.

Jika Hasbi membaca tulisan saya ini, saya ucapkan terima kasih karena tetap mau menjaga silaturahmi dengan saya, salam ama keluarga saudaraku, tetaplah istikamah dalam berjuang, kekritisan yang selama ini ditunjukan kehadapan publik tetap terjaga demi kebaikan masyarakat Maluku Utara.


Jumat, 16 Maret 2012

SAYA RAGU JADI ORANG KABAENA ANTONI NURDIN

Sebagai orang kabaena yang lahir dan dibesarkan diperantauan tentunya saya terus saja mencoba mencari informasi tentang kabaena sebuah pulau dimana tempat kelahiran ayah dan ibu saya.  Itu semua dalam rangka lebih memperkokoh identitas saya secara pribadi, karena selama ini dalam pergaulan maupun membangun karir saya lebih cenderung mengaku sebagai orang Maluku Utara, karena disana lah saya dilahirkan dan dibesarkan hingga saat ini.
 
ditengah upaya mencari identitas kesukuan saya tersebut, saya diberi informasi oleh sahabat saya Hamzah, mahasiswa pascasarjana Universitas Mercubuana Jakarta asal Buton. Dari dirinyalah saya berhasil mendapatkan gambaran sekilas tentang kabaena. Walaupun informasi yang saya butuhkan tidak begitu banyak, namun paling tidak dari Hamzahlah semangat saya kembali tumbuh untuk terus mau mencari tahu tentang kabaena.
 
 
Memang nama kabaena diseantero Indonesia sangatlah asing, kabaena adalah sebuah pulau yang relatif kecil dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya yang ada di Buton. Kabaena juga secara geografis sangat terisolir, dan masyarakatnya masih sangat terbelakang terutama dari sisi SDM. Sentuhan peradaban terhadap masyarakat pulau kabaena sangat terlambat. Namun yang menarik kata Hamzah adalah gadis-gadis kabaena, dikatakannya untuk sulawesi tenggara gadis kabaena sangat menarik, selain cantik wajahnya, juga agamis. Tapi kok saya yang ortu  asli kabaena jelek bangat wajah saya, mungkin karena saya dilahirkan di Maluku Utara.
 
Selain itu kebanyakan orang-orang kabaena yang suskes apakah sebagai pengusaha, pegawai pemerintah, dosen dan lain sebagainya, ternyata mereka membangun karir didaerah lain. Kemudian kesusksesan mereka tidak mampu mengangkat identitas sebagai orang kabaena yang kemudian dikenal  dipublik Indonesia. Sehingga saya sangat terkejut ketika diberi tahu sahabat saya kalau ada orang kabaena yang terpilih menjadi anggota DPD dan berkantor di senayan. Saya tanya namanya, Hamzah juga tidak tau, lalau bagaimana dengan saya, atau dengan publik Indonesia.
 
dari upaya saya mencari informasi tentang kabaena selain dibantu oleh Google juga sahabat saya Hamzah, ternyata pulau kabaena sangat indah, masyarakatnya santun dan sangat agamis. Walau sentuhan peradaban masih sangat terbelakang, namun solidatas masyarakatnya tetap terjaga. Kini setelah beroperasinya perusahan pertambangan diharapkan sentuhan peradaban akan menghampiri pulau kabaena dan masyarakatnya.
 
Sebagai suku kabaena perantau, saya selalu berkhayal kapan saya bisa mengunjungi pulau tempat lahir dan tertanamnya plasenta kedua orang tua saya. Pulau yang hanya bisa didongengkan oleh orang tua ketika menjelang tidur waktu kanak-kanak. Mudah-mudahan sebelum ajal menjemput saya bisa mengunjungi pulau kabaena. terutama menyaksikan keindahan gadis cantik seperti yang disampaikan shabat saya Hamsah.
 
Namun disisi  yang lain ada kebingungan tersendiri, karena saya akan hadir sebagai tamu di daerah sendiri. Tentunya sanak famili yang tidak pernah saya bertemu dengan mereka selama hidup saya 36 tahun, akan sulit menerima atau canggung dalam pergaulan. saya menjadi malu, dan takut dituduh memiliki kepentingan lain dari kunjungan saya ditempat kelahiran orang tua. Secara jujur saya ingin beresilaturahmi dengan saudara-saudara saya sekaligus mengunjungi dan menikmati keindahan pulau kabaena, karena selama hidup saya hanya diceritakan Almarhum kedua orang tua.

Kabaena namamu selalu ada dalam lamunanku, saya berjanji disuatu kelak nanti status sosial apapun yang saya sandang, identitas sebagai orang kabaena walaupun perantau tetap akan melekat. Jika ada yang membaca tulisan ini, terutama orang kabaena saya akan berterima kasih jika mau berbagi informasi positif tentang kabaena. Sehingga saya tidak akan pernah meragukan diri saya sebagai orang kabaena.s

Minggu, 11 Maret 2012

AMINI ANAK PETANI KAMPUNG JADI DOKTOR ANTONI NURDIN


Amini Jaaba yang dilahirkan di Desa Nggele kecamatan Taliabu Barat Kepulauan Sula Maluku Utara, 27 maret 1974 dari pasangan H. Abd Jabar dan Hj. St Zubaidah, adalah seorang pejuang sejati dalam hidupnya. Amini yang lahir dari keluarga petani sederhana sempat putus sekaloh ketika menamatkan sekolah dasar, namun tekadnya untuk merubah nasip, saat ini dia telah menjadi Doktor Pendidikan setelah mengikuti Ujian Promosi 7 Maret silam di Universitas Negeri Jakarta, dengan nilai 3. 88, alhamdulilah disertasi terbaik. Namun sayang Amini yang tercatat sebagai pegawai Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara, enggan kembali Ke Maluku Utara untuk mengabdikan ilmunya ditanah kelahirn. Dikatakannya, meskipun dia berdiam ditempat lain, jika suatu waktu pikirannya dibutuhkan, maka Amini akan kembali kedaerahnya untuk mengabdi. Tapi dia hanya mau kembali karena kebutuhan, bukan karena kepentingan.
Amini yang telah dikarunia dua putra dari pernikahannya dengan Suharti,  Faturarrachman Amien dan Amal Taufiqqurachaman Amien, adalah sosok yang mudah bergaul, serta suka membantu sesama, terutama anak rantau yang sementara menuntut ilmu di Jakarta. Sambil meneteskan air mata Amini bertutur, bahwa waktu masi menempuh sekolah dasar di kampung, dirinya tinggal dikebun bersama orang tua, sehingga setiap jam 4 subuh sudah harus bangun pergi sekolah melewati gelapnya malam dan seramnya  hutan belantara, dan pulangnya jam 1 siang, sehingga terkadang makan siang dilakukan menjelang sore hari, betapa menderitanya kehidupan dimasa kecil dikampung, namun saat ini buah dari penderitaan tersebut, Amini telah menjadi Doktor.

Satu hal yang saya bangga dari DR Amini adalah ketika saya masih dalam taraf penyelesaian S2, beliua selalu berdiskusi dengan saya, selain karena kami sesama aktifis HMI, juga karena saya dengan dia berasal dari pulau Taliabu walaupun kami berbeda Desa tempat Kelahiran. Amini memberikan motifasi berharga dalam hidup saya, bahwa janganlah anda gagal dalam menuntut ilmu karena kemiskinan, keterbatasan ekonomi hanya bisa dirubah dengan kesiapan SDM. Olehnya itu setelah S2 saya dianjurkan untuk melanjutkan S3, dan Al-hamdulilah saat ini saya telah tercatat sebagai mahasiswa S3. Terima kasih DR. Amini atas motifasinya.

Anda pernah mengatakan kepada saya ketika saya berkunjung ketempat kosan, mungkin saja anda telah lupa, tetapi saya masih mengingatnya hingga saat ini, anda katakan ketika kita kuliah, yang wisuda bukanlah tukang ojek, tetapi kita sendiri, dan juga kalapun tukang ojek mereka hanya bisa mengantarkan kita untuk pergi wisuda. Sebuah pernyataan kelakar, namun sangat filosofis.

Ternyata keterbatasan ekonomi bukan menjadi alasan seseorang itu gagal atau tidak mau menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggi. Amini membuktikan bahwa walaupun selama ini dia mengalami banyak kendala dalam proses penyelesian studi, terutama dari aspek ekonomi, tetapi dengan ketekunan dan keyakinan serta kesbaran, semuanya dapat dilalui yang akhirnya kini dia telah tercatat sebagai salah seorang doktor pendidikan.

Amini dalam disertasinya yang meneliti soal ekologi laut yang ada di Wakatobi mengemukakan bahwa, potensi SDA yang ada didasar laut Wakatobi saat ini, bukanlah hasil rekayasa pemerintah serta balai konservasi, tetapi merupakan warisan leluhur yang harus ditetap dilestarikan, olehnya itu kearifan lokal yang sudah lama tumbuh dimasyarakat jangan dihilangkan, tetapi hendaknya dikembangkan buat masa depan.

Dengan dipromosikan Amini sebagai Doktor, semoga bisa menambah motifasi bagi generasi yang ada di Pulau Taliabu untuk mau melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Amini adalah contoh nyata seorang anak petani yang mau bergelut dengan kejamnya Jakarta hanya karena cita-cita menjadi seorang Doktor.

Nasehat orang tua Amini kepadanya sewaktu sekolah dasar adalah, untuk meraih bendera sangat susah, apalagi mengibarkannya, karena itu teruslah belajar, sabar dan jangan mudah menyerah.

AMERIKA DAN BARA DUNIA ISLAM ANTONI NURDIN

Pasca runtuhnya negara-negara komunis, Amerika dan Barat mengalihkan perhatiannya terhadap negara-negara Islam. Amerika dan barat begitu phobi dengan kebangkitan dunia  islam, mulai dari aspek ekonomi, politik dan bahkan persenjataan modern yang dimiliki oleh duania Islam lihat saja bagaiamana Amerika dan Barat terlibat secara aktif untuk menggulingkan pimpinan beberapa Negara Islam seperti Ben Ali di Tunisya, Husni Mubarak di Mesir, Khadafi di Libya, bahkan Yaman. kini sudah bukan  menjadi rahasia umum kalau Amerika dan Barat tengah berupaya untuk menggulingkan Al asad dari negaranya Suria.

Perilaku Amerika dan Barat terhadap negara-negara Islam selama ini sudah saatnya dilawan, baik secara politik, ekonomi maupun melalui kekuatan senjata. Sebab jika ini dibiarkan, maka negara islam boleh dibilang merdeka, tetapi sesungguhnya mereka terjajah. Dan untuk melakukan perlawanan terhadap dominasi Amerika dan Barat, semua negara Islam harus bersatu menghadapi setiap ancamana yang datang dari dunia Barat.

Namun sangat sulit melawan dunia Barat jika negara islam terus saja gontok-gontokan antara saru dengan lainnya. Mereka begitu mudah mau diadu domba dan lebih senang negara mereka diatur-atur oleh barat. Sementara Barat sangat solit ketika mau menghancurkan keberadaan dunia islam. Kini palestina negara yang tidak pernah warganya merasa aman, setiap saat diperangi oleh Israil, yang didukung oleh Barat. Sementara disisi yang lain dunia islam hanya bisa mengutuk dan prihatin, tanpa ada solusi konkrit untuk melepaskan palestina dari penjajahan Israil dan Barat.


Pada silam ada dua kekuatan negara super pawer yakni Portugis dan Spanyol, dan ketika mereka mau melakukan ekspansi melalui perjanjian Tordesilas pada abad ke empat belas, kedua negara sekutu tersebut meminta restu teologis melalui paus. Dan kedua negara tersebut sukses melakukan ekspansi dan menguasai hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Kini dua negara super pawer modern yakni Amerika dan Inggris yang hingga saat ini terus saja melakukan ekspansi ekonomi , politik bahkan menginvasi negara lain untuk menanmkan pengaruhnya, namun kedua negara tersebut ternyata tidak pernah meminta restu teologis dari seorang paus, buktinya setiap mereka mau melakukan ekspansi militer terhadap negara lain, selalu saja dikutuk oleh paus. Olehnya itu, bukan tidak mungkin Amerika dan Barat akan mengalami kegagalan dalam setipa usahanya untuk menjajah negara lain.

Belajarlah dari sejarah masa lalu, dimana awal runtuhnya sitem kehalifan dikarenakan dunia islam tidak lagi bersatu, sehingga Barat sangat mudah untuk mengintervensi bahkan menjajah dunia islam. Barat juga harus belajar dari masa lalu, ketika terjadi perjanjian tordesilas tersebut. Karena setiap sejarah yang buruk harus dijadikan pelajaran untuk tidak mengulanginya kembalii. Menjajah sebuah bangsa selain bertentanagn dengan aturan internasional, juga sangat melukai persaan warga negara yang terjajah. Mereka dimiskinkan, dianiyaya, diperkosa bahkan dibunuh, hanya karena keserakahan manusia lainnya.

Kenapa sebagai bangsa kita tidak saling menghargai, menghormati kedaulatan masing-masing, bukankah penjajahan dan peperangan selalu saja menimbulkan korban bagi warga sipil. Penderitaan warga sipil palestina saat ini menjadi bukti kebiadaban bangsa-bangsa besar yang selalu saja berusaha untuk melenyapkan bangsa-bangsa kecil yang ada didunia.

Suria yang kini bergolak, hanya bisa diselesaikan oleh bangsa Suria sendiri, negara-negara Barat sebaiknya tidak mencampuri internal negara Suria, karena yang namanya pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh warga sipili disuatu negara, adalah kriminal. Sehingga sangatlah tepat tindakan yang diambil oleh Presiden Al Asad untuk memerangi para pemberontak yang ada di negaranya. Namun disisi yang lain pula, semua kelompok yang bertikai mampu menjaga diri untuk tidak membunuh warga sipil yang tidak bersenjata, dan jika dimungkinkan secepatnya persoalan yang dialami oleh Suria diselesaikan secara damai melalui solusi politik, jangan sampai Suria diintervensi oleh Barat dan Suria bernasip seperti Libiya, yang hancur berantakan, akibat dari egisme warga libiya sendiri.
Suria hendaknya tidak dikucilkan oleh negara-negara islam, apapun alasannya perlu ada solusi bersama untuk menyelematkan Suria dari upaya barat untuk menghancurkannya. Dukungan Rusia,  Cina, Bahrain  serta Iran dan Hisbulah terhadap Suriah mudah-mudahan dapat mengahmbat intervensi Amerika dan Barat.

Indonesia juga hendknya mampu melepaskan diri dari ketergantungannya yang begitu besar terhadap Amerika, sebagai bangsa tentunya kerjasama saling menguntungkan sangat wajar untuk diteruskan, namun saat ini ternyata lebih banyak ruginya Indonesia berkawan dengan Amerika, jika demikian sebaiknya integritas bangsa Indonesia ditegakan dengan cara tidak tunduk pada semua kemauan Amerika.



Jumat, 02 Maret 2012

KORUPSI UANG PAJAK SALAH SIAPA ANTONI NURDIN

Korupsi yang dilakukan oleh Gayus Tambunan pegawai Pajak dengan pangkat 3 B yang kini telah dihukum oleh pengadilan, membuat publik seakan tidak percaya dengan pegawai rendahan bisa memiliki harta kekayaaan yang fantastis. Kasus korupsi Gayus ternyata tidak melibatkan dirinya saja, namun sejumlah kolega dan atasannya turut terlibat bersama melakukan mafia pajak, sehingga negara dirugikan puluhan bahkan ratusan milyar rupiah.

Belajar dari apa yang diperbuat Gayus, semestinya pemerintah lebih berhati-hati dan istiqamah, sehingga tidak mengulang kembali apa yang dilakukan Gayus tersebut. Namun anehnya saat ini kembali pegawai pajak “DW” dengan pangkat 3 C bersama istrinya megulang kembali apa yang pernah dilakukan oleh Gayus. DW yang memiliki uang puluhan milyar yang tersebar di 18 Bank, emas batangan, serta usaha Mini Market sangat tidak berbading lurus antara pendapatan sebagai PNS dengan harta kekayaan yang dimiliki.
 
Tentunya publik merasa curiga dengan melimpahnya harta kekayaan yang dipunyai DW dan istrinya. Terlepas semua itu, sebagai penulis saya sangat yakin DW tidak sendirian dalam permainannya. Karena kita semua memiliki referensi yang sama, bahwa hampir semua pegawai pajak mulai dari daerah hingga pusat hidupnya sangat mapan, dibanding dengan pegawai di departemen lainnya. karena itu, mestinya mulai dari Dirjen hingga pegawai rendahan harus diaudit harta kekayaan mereka, untuk membuktikan kalau seluruh pegawai pajak tersebut benar-benar bersih dari uang haram.
 
Selain itu, sistem di instansi pajak harus direformasi total terutama undang-undang perpajakan, sehingga seluruh pegawai di Instansi pajak dalam melaksanakan tugasnya benar-benar sesuai dengan apa yang menjadi keinginan publik. Tetapi jika ada kasus kemudian oknumnya dipenjarakan, Dirjennya diganti, sementara sitem yang berlaku terus dipertahankan, maka yang terjadi adalah akan ada Gayus-gayus baru yang kembali mengkorupsi uang negara di Instansi pajak.
 
Dipihak lain, pengusaha yang turut terlibat bekerja sama dengan oknum pajak, harus ditindak tegas secara huklum. Mereka selain dipenjara juga ijin usahanya harus dicabut. Jika pengusaha nakal tetap dibiarkan bergentayangan maka mereka akan secara terus menerus berusaha   bersenggama dengan oknum pajak untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
 
Inilah sifat manusia, mereka selalu saja tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimilikinya. Sehingga sesuatu yang bukan menjadi hak mereka harus dirampok dengan berbagai macam cara. Jika SBY memang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi, maka harus dimulai dari diri, keluarga dan para koleganya. SBY harus berani diaudit oleh lemabag independen seluruh harta kekayaannya, kemudian diumumkan ke publik, sebab jika pegawai rendahan saja bisa memiliki harta puluhan milyar, bagaimana dengan seorang Presiden.
 
Lembaga kepresidenan bukan sebuah lembaga yang tidak bisa disentuh oleh hukum, namun karena kemauan dan keberanian dari institusi penegak hukum yang lemah, sehingga sampai dengan saat ini apakah itu presiden maupun wakil presiden tetap aman dari sentuhan hukum. Padahal, kasus sentury secara gamlang, publik tau Wakil presiden Budiyono diduga terlibat mengkorupsi uang tersebut. Dugaan lainnya uang hasil kejahatan sentury digunakan untuk kepentingan pilpres yang memenangkan SBY sebagai Presiden.
 
Karena itu, kasus korupsi yang melibatkan pegawai pajak DW belum seberapa jika dibanding dengan kasus sentury. Olehnya itu, institusi penegak hukum selain menyelesaikan kasus korupsi yang kecil-kecil, juga mereka harus berani membongkar kasus-kasus besar, yang melibatkan istana negara. Korupsi pajak, harus segera dihentikan, pengusaha terlibat harus diproses secara hukum, penguasa yang diduga turut menikmati hasil kejahatan korupsi juga harus diperlakukan sama dimata hukum. Agar publik bisa menilai, apakah pemberantasan korupsi yang didengungkan oleh pemerintah benar-benar dapat terwujud.
 
Tentunya kita sebagai bangsa tidak menginginkan negara ini bangkrut, seperti yang terjadi dinegara eropa Yunani. Kita juga tidak menginginkan negara ini terpecah seperti negara-negara Balkhan, maupun Unisovyet.......
                                                                                                                                           Bogor 2-3-2012











Kamis, 01 Maret 2012

PEMERINTAH “DIMANA NURANIMU” ANTONI NURDIN

Rencana pemerintah untuk segera menaikan harga BBM “Bahan Bakar Minyak” sebesar  Rp. 1500 – 2000 perliter, sangat memberatkan masyarakat, karena kenaikan tersebut akan berimplikasi pada kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya. Pengalaman selama ini, ketika harga BBM naik, selalu saja masyarakat dari sisi ekonomi semakin  sulit, terutama masyarakat kecil.

Alasan pemerintah dengan menaikan harga BBM karena harga minyak dunia saat ini sangat tinggi, akibat dari pergolakan politik internasional yang terjadi dibeberapa negara penghasil minyak di Timur Tengah, terutama Iran. Jika logika ini yang dipakai mungkin saja bisa diterima, namun yang sulit dimengerti adalah, jauh sebelum adanya pergolakan politik antara Iran dan negara-negara barat, pemerintah telah merencanakan akan menaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listri “TDL”.


Momentum konflik politik Internasional tersebutlah yang jadikan alasan oleh pemerintah untuk menaikan harga BBM, selain alasan klasik bahwa subsidi BBM sangat menguras anggaran APBN selama ini. Jadi menurut saya tanpa konflik politik internasional, pemerintah tetap akan menaikan harga BBM. Sungguh sebuah kebijakan yang sangat tidak populis, namun tetap dipaksakan.

Mestinya,  pemerintah mensiasati agar harga BBM tidak dinaikan dengan jalan memproses lebih cepat seluruh kasus-kasus korupsi yang melibatkan pengusaha, birokrat maupun politisi, agar harta mereka yang tidak benar tersebut dapat dikembalikan kepada negara, dan selanjutnya harta rampasan dari para koruptor digunakan untuk mensubsudi BBM. Jika tidak, maka nasip rakyat semakin terpuruk, sementara pengusaha terus saja bersenggama dengan penguasa untuk mengkorupsi uang negara.

Kita semua memiliki referensi yang sama, bahwa dengan dinaikannya harga BBM oleh pemerintah, tentunya diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok laiinya, dan hal ini sangat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Kita juga memiliki catatan, bahwa setiap kenaikan harga BBM selalu saja mendapat respon negatif dari publik “ditolak”, namun kita kita juga memiliki pengalaman, walaupun kenaikan harga BBM sangat menyengsarakan rakyat kecil, kenaikan BBM dotolak publik, tetapi pemerintah tetap saja memaksakan kebijakan menaikan harga BBM tanpa pernah mau peduli dengan nasip rakyat.

Sementara hadirnya pemimpin, yang saat ini mengatur negara dalam kampanye ketika memprebutkan sebuah kekuasaan politik, janji mereka masih sangat jelas dalam ingtan kita bahwa mereka akan memperhatikan nasip rakyat kecil, namun ketika kekuasaan ada ditangannya.  kenyataanya malah yang diperhatikan adalah konglomerat.

Bukti lainnya, jika ada masyarakat yang melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah, maka nasibnya akan tragis,  dipukuli, bahkan bisa jadi dibunuh, oleh aparat keamanan. Sebuah ironi kemanusiaan yang terus saja tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia dikala kemerdekaan terus saja bertambah usianya.

Pemerintahan saat ini yang dinahkodai oleh SBY, sangat mengecewakan publik. Bahkan apa yang dilakukan oleh SBY, masih jauh lebih baik apa yang pernah dilakukan oleh almarhum mantan presiden Ssuharto. Jika kita mau jujur dan mendengar keluhan rakyat kecil, sebenarnya SBY sudah kehilangan kewibawaan sebagai pemimpin bangsa ini. Lalu untuk apa jadi pemimpin, sementara yang dipimpin tidak lagi menginginkan kita untuk memimnpin mereka.

Semua ini, adalah akibat dari setiap kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah selalu saja mencederai rasa keadilan publik. Pemerintah tidak lagi memiliki nurani kebangsaan dan kerakyatan. Pemerintah hanya pandai bersilat lidah, tebar pesona dihadapan publik, tetapi sesungguhnya rakyat selamanya diposisikan sebagai korban dari setiap kebijakan yang diambil selama ini. Oleh karena itu sudah saatnya rakyat bangkit melawan kezaliman yang dilakukan oleh pemimpin mereka sendiri.
Tugu Proklamasi 1-3-2012





Selasa, 28 Februari 2012

MALUKU DAN KEKERASAN ANTONI NURDIN

Maluku memiliki sejarah panjang di negara ini. Kita tau bersama sejak jaman penjajahan Belanda, orang-orang Maluku diperalat oleh penjajah untuk melakukan kekerasan fisik maupun mental terhadap suku lainnya di Indonesia. Faktanya adalah tentara KNIL buatan penjajah didominasi oleh orang-orang Maluku. Bahkan kecintaan mereka terhadap penjajah dapat dibuktikan, ketika bangsa ini merdeka, banyak orang-orang Maluku yang lebih memilih belanda sebagai negara mereka ketimbang Indonesia.

Dalam konteks kekinian, sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa opini publik menganggap orang Maluku identik dengan kekerasan dan premanisme. Hal tersebut sudah berlangsung lama, sejak jaman orde baru, tetapi aksi-aksi premanisme dan kekerasan masih saja berlangsung sampai dengan saat ini. Walaupun tidak semua orang Maluku berpikir dan bertindak kekerasan, ketika diperhadapkan dengan berbagai persoalan, masih sangat banyak orang Maluku yang baik, namun sayang opini publik telah digiring, bahwa orang maluku identik dengan kekerasan, kelakuan segelintir orang, dosanya ditanggung seantero orang Maluku.

Yang namanya premanisme dan kekerasan tidak dibenarkan tumbuh dan berkembang di Indonesia, namun akibat pemerintah melakukan pembiaran terhadap semua ini, maka aksi kekerasan dan premansime sulit diberantas, sementara keresahan masyarakat terus saja berlangsung setiap saat akibat ulah preman.

Kita masih ingat nama nama seperti Dedi Hamdun, Basri sangaji (keduanya Al-Marhum) Jhon Refra Key, Umar Key, Ongen Sangaji dan lain sebagainya. Nama-nama tersebut cukup dikenal publik sebagai tokoh-tokoh asal Maluku yang memimpin organisasi yang sering melakukan keresan bahkan pembunuhan. Saya kira untuk mencari sesuap nasi masih banyak cara-cara halal yang harus ditempuh, bukan dengan cara yang tidak manusiawi bahkan bertentangan dengan hukum positif maupun hukum agama.

Apa yang dialami oleh Jhon Refra Key serta pembunuhan di rumah sakit Angkatan Darat Gatot Subroto semoga ini menjadi kasus terakhir yang melibatkan orang-orang Maluku. Saya yakin tidak ada yang tidak bisa dilakukan sepanjang niat seseorang itu baik, karena itu tinggalkan cara-cara kekerasan dan premanisme dalam membangun hidup, saya sebagai orang Maluku   merasa malu dihadapan sahabat-sahabat saya yang kebetulan bukan orang Maluku.

Negara harus bertanggung jawab terhadap maraknya aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh para preman. Tanggung jawab negara tidak sekedar mencegah terjadinya kekerasan, tetapi yang paling penting adalah bagaimana negara menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak terhadap orang-orang daerah yang merantau di Jakarta. Selain itu aspek lemahnya SDM yang dimiliki juga menjadi faktor penting untuk disikapi secara bijak oleh negara, karena hampir rata-rata orang yang mengandalkan otot bukan otak, ketika diperhadapkan pada sebuah persoalan akibat lemahnya kualitas keilmuan mereka, bahkan mungkin saja mereka tidak pernah belajar secara formal di lembaga-lemabag pendidikan.

Ekonomi menjadi faktor orang itu bertindak nekat, bahkan dalam hadis Nabi saja dikatakan bahwa Kemiskinan mendekatkan seseorang pada kekufuran. Olehnya itu, negara untuk mencegah semakin berkembangnya aksi-aksi kekerasan yang muncul ditengah-tengah masyarakat, solusinya adalah menyiapkan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka, bukan sebaliknya mereka dihabisi dengan cara-cara kasar, sementara disisi lain mereka tetap dibiarkan terlunta-lunta tanpa memiliki penghasilan. Saya kira belum terlambat untuk memperbaiki semua ini, jangan saling menyalahkan.


Sabtu, 18 Februari 2012

PELACUR CINTA DAN MAUT ANTONI NURDIN

Emapat bulan lalu saya bertemu dengan seoarng wanita muda asal sumatra, secara kebetulan dia berkunjung ketemannya yang juga tetangga kosan saya di daerah utan kayu Jakarta. Dari parasnya dia sangat cantik, baik hati, mudah bergaul, polos, apa adanya,  tidak tampak kalau dia adalah wanita yang berprofesi sebagai penghibur lelaki hidung belang. Sebut saja namanya Susan.

Kepolosannya itulah semua kepribadian dan profesi yang dijalaninya terunkap tanpa rasa malu dan berdosa terhadap apa yang dilakukannya selama ini. Dari penuturannya saya mendengar kalau apa yang dia lakukan hanyalah untuk menyambung hidup di kota Jakarta, awalnya dia adalah wanita baik baik, namun keadaanlah yang mebuatnya terjerumus kelembah nista. Baginya yang penting dia tidak merugikan rang lain, dan berbuat kejahatan, maka ini adalah pilihan sadar, tetapi jika ada yang mau membawa dirinya kejalan yang benar, semua ini pasti ditinggalkan.

Katanya saat ini ada seorang lelaki yang juga asal pulau sumatra yang mengajaknya jadi wanita baik-baik, pria tersebut kini bekerja disalah satu perusahan Tambang di daerah Sulawesi. Karena itu profesi nista yang dijalaninya selama ini telah dia tinggalkan, karena harapan masa depan menjadi wanita setia telah didapatkan dari pria yang dicintainya tersebut. Pria yang baik, mau menerima dirinya dengan cinta, bukan dengan nafsu, pria yang tidak peduli dengan masa lalunya, malah mengajaknya menatap masa depan.

Setalah pertemuan saya dengan wanita tersebut kami tidak pernah lagi bertemu, saya berpikir mungkin saja dia telah menikah dengan pria pujaan hatinya, entalah  memang saya tidak dekat secara pribadi, juga apa urusannya dengan saya tentang dia pikirku. Lagi pula kami bertemu secara kebetulan saja. Namun yang membuat saya terkejut adalah ketika saya mendengar dari sahabatnya, kalau dia skarat di Rumah Sakit Cipto akibat percobaan bunuh diri yang dilakukannya.

Sekilas setelah saya mengorek informasi dari sahabatnya, besar kemungkinan dia ditinggal oleh pria yang selama ini dia kagumi, dia sayang dan setia walaupun mereka harus terpisah jauh antara Jakarta dan Suawesi. Saya terkejut, dan hanya berujar kasian juga nasip yang menimpanya. Dalam lamunan, hati kecilku berkata  ternyata walaupun dia seorang pelacur tetapi dia juga manusia yang masih memiliki rasa dan perasaan untuk mencintai dan dicinta. Ketika harapan tumbuh untuk menjadi wanita baik-baik, pria yang mengisi hari-harinya malah harus pergi dari hidupnya, sementara diri dan cintanya selama ini diabdikan untuk pria tersebut. Bahkan, dirinya harus rela berpindah keyakinan, hanya untuk membuktikan kalau dirinya sangat mencintai pria yang kini telah menjadi suaminya tetapi berkhianat.

Namun pilihan untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri   bukanlah solusi, dekatkan diri terhadap hal-hal positif serta kembali taat untuk beribadah kepada Allah mungkin bisa menjadi pilihan untuk tidak lagi kembali mengigat masa lalu yang suram. Dalam buku Sarina yang ditulis oleh Bung Karno tahun 1950, dikatakan oleh sukarno, didunia ini setiap harinya 10 orang bunuh diri, mayoritas adalah akibat putus cinta, dan 7 diantaranya dilakukan oleh muda mudi.

Terlepas ceriata semua di atas, saya berkesimpulan, yang namanya cinta ternyata tidak pernah memandang usia, agama suku, apa lagi status seseorang, dia hadir dalam ruang dan waktu. Cinta adalah anugrah terbesar yang diberikan tuhan buat hambanya. Karena itu bersukurlah seseorng yang masih diberi waktu untuk mencintai dan dicintai. Apa jadinya jika seseorang kemudian cinta itu dicabut tuhan dari perasaanya. Jalaludian Rumi seorang penyair Sufi kelahiran Balhk dalam kitabnya Matsnawi bertutur bila tiada cinta dunia akan membeku. Cinta...cinta...cinta..tetapi alangkah baiknya cinta yang hadir semata-mata karena Allah.
Rumah Sakit Cipta 18-02-2012














Jumat, 17 Februari 2012

NAMANYA JUGA TAMAN IMPIAN ANTONI NURDIN

Dipinggiran jalan Pramuka Jakarta saya ditelpon oleh sahabat saya asal Maluku Utara meminta ketemu, sebut saja namanya Hamlek. saya tanyakan agendanya apa lagian ini sudah pukul 22.30 malam. Karena saya terlalu lelah setelah seharian jalan mutar-mutar ama teman-teman. Singkat cerita setelah kami bertemu, kebetulan dia bawa speda motor, lalu dia mengajak saya untuk pergi nongkrong mencari tempat sepi untuk menghilangkan pikiran sumpek kami

Kebetulan saya yang diberi tugas olehnya untuk menyetir motor, maka saya arahkan tujuan kami menuju Ancol, saya selain mau mencari tempat santai, juga sudah agak lama tidak main ke Ancol. Setalah kami membayar karcis masuk sebesar  Rp. 45. 000 untuk 2 orang, kami langsung menuju pantai untuk mencari tempat santai.
 
Belum berapa lama kami duduk ngobrol berdua, teman saya yang juga mahasiswa pasca disalah satu perguruan tinggi , menceritakan sejumlah kendala yang dihadapi dalam proses penyelesaian akhir studi dia, saya lalu memberikan sejumlah saran dan berbagai pertimbangan, agar dia mau mau bersabar dalam proses, karena bukan hasil yang mesti diliat, tapi prosesnya yang mesti ditempuh secara baik.

Asyik juga sih ngobrol sambil menikmati pantai Ancol dimalam haril, selain pemandangan yang indah, juga banyak warga Jakarta terutama para ABG yang menghabiskan waktunya untuk bersantai di Ancol, sambil berkelakar teman saya berkata, sebaiknya jika kita ingin santai dan menghilangkan rasa stres, maka tempat ini harus menjadi pilihan, saya kemudian mengiyakan dengan menjawab sekenanya saja, karena memang saya juga stres dengan sejumlah persoalan pribadi yang lagi saya hadapi. Sehingga pikiran saya benar-benar ingin saya curahkan untuk gelombang laut.

Ketika asyik ngobrol disamping kami dua anak manusia ABG yang lagi pacaran, tampa peduli dengan keberadaan kami berdua, dengan banyaknya orang yang lalu lalang disamping, mereka terus saja berpelukan sambil ciuman bibir, bahkan ciuman tersebut kedengaran seperti bunyi cicak. Saya sebagai orang daerah terkejut dengan apa yang kami saksikan, sebab jangankan ciuman di tempat umum berpelukan saja masih merupakan hal yang tabu. Kata teman saya menyesuaikan saja dengan keadaan yang ada, liatain saja semoga stres kamu bisa hilang dengan tontonan seperti itu.

Saya kemudian mengatakan kepada teman saya, ko begonya itu cewek mau di ajak pacaran dengan kondisi yang serba irit. Kan banyak hotel tempat melampiaskan hasrat yang menggebu. Atau jangan-jangan mereka mau pacaran dengan suasana baru. Terlepas itu semua, saya bengong dengan pikiran saya sendiri sambil berkhayal, inikah yang namanya Jakarta dimalam Hari, inikah yang namanya Taman Impian, dimana semua manusia Jakarta bebas melakukan apa apa, mulai dari Korupsi uang rakyat, sampai kejahatan jalanan, termasuk mengabaikan aspek rasa malu untuk berpacaran secara irit ditempat umum.

Wah....dimana para Guru, ustat, pendeta  dan kontrol pemerintah terhadap berbagai pelanggaran moral yang semakin parah dan  terus saja terjadi di negara ini. Aturan hanya berlaku jika ada yang mau membayar untuk menyelesaikannya.
Jakarta Utara 17-02 2012

Senin, 13 Februari 2012

SBY NGOBROL DENGAN WARTAWAN

Selaku Presiden SBY  dan Partai Demorat delapan bulan terakhir terus saja diberitakan minor oleh berbagai stasiun TV maupun cetak terkait dengan kinerja pemerintah, serta kasus korupsi yang melibatkan sejumlah kaders-kaders Partai Demorat.

Karena itu, jumpa pers dengan wartawan yang dilaksanakan 13 pebruari adalah dalam rangka selain mendekatkan SBY dengan para kuli tinta Istana, juga untuk menjelaskan berbagai persoalan yang saat ini dihadapi oleh peerintah dan partai demokrat.

Dari pertemuan tersebut, muncul berbagai pertanyaan, mulai dari kasus senturi, wisma atlet, pilkada aceh, serta sejumlah kasus lainnya yang hingga saat ini masih saja menjadi perdebatan publik, sebab belum ada titik terangnya, terutama aspek kepastian hukum dari kasus yang melibatkan sejumlah kader-kader demokrat.

SBY, dalam jawabannya atas pertanyaan yang disampaikan oleh wartawan, sebenarnya secara substansi sudah sering disampaikan dalam berbagai kesempatan, namun yang menjadi pokok adalah, pertemuan dengan wartawan, sebenarnya hanya untuk merajut hubungan baik kembali dengan wartawan yang akhir-akhir ini kurang harmonis, akibat dari pemberitaan yang terus saja memojokan SBY dan partai demokrat.

Selain itu, persoalan korupsi yang saat ini menjadi komitmen partai demokrat untuk dihilangkan, malah kader demokrat tampil sebagai pelaku utama dalam korupsi tersebut. Bisa dibayangkan kasus sentury bukan lagi menjadi rahasia umum jika kekuasaan setidaknya tau dengan persoalan tersebut yang sampai dengan saat ini belum ada titik terang.

Sementara pemerintah dan KPK, terkesan mengulur kasus bank sentury, apa lagi akhir-akhir ini publik seakan sudah lupa dengan kasus besar bank sentury yang diduga melibatkan sejumlah petinggi negara. Karena itu jumpa pers yang dilakukan SBY sebenarnya hanyalah sebuah apologi untuk kembali meyakinkan publik bahwa sebenarnya pemerintah tetap serius mengusut berbagai kasus korupsi yang terjadi, walaupun jalan ditempat.

Saya sangat yakin persoalan senturi tidak akan terbuka, sampai masa jabatan SBY selaku presiden selesai di 2014 mendatang, dan kalaupun ada yang dipenjara dari kasus sentury, pasti hanyalah orang-orang kecil yang sekedar mengankan dan menjalankan instruksi dari atas.
                                                                                                                            Jati Waringin 13 02 2012

Rabu, 08 Februari 2012

KASAK KUSUK PEMILIHAN GUBERNUR MALUT 2013 ANTONI NURDIN

Pemiliahn Gubernur Maluku Utara tahun 2013 masih cukup jauh namun sejumlah tokoh lokal suda mulai ancang-ancang untuk turut meramaikan suksesi lokal tersebut.  Mereka selain terdaftar dalam poling yang dilaksanakan harian Malut Post, juga terus berusaha melakukan pencitraan untuk meraih simpati publik. Namun sayang, mereka yang hari ini menjadi pembicaraan publik, adalah orang-orang yang pernah diberi kesempatan untuk berkuasa dan gagal dalam mengupayakan kemakmuran rakyat.

Tetapi saat ini mereka tampil percaya diri dihadapan publik untuk maju sebagai calon Gubernur, mereka seakan tidak pernah berbuat salah dan menganggap apa yang selama ini dilakukan adalah benar, tetapi sesungguhnya mereka gagal ketika memimpin ditempat lain, misalnya ketika menjadi Bupati dan Wali Kota.

Mereka memiliki catatan kelam dihadapan publik, mereka memerintah dengan tangan besi, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di Jakarta dari pada di daerah, lalu saat ini mereka berani maju sebagai calon Gubernur Maluku Utara, dengan terus saja membangun citra dengan harapan publik dapat kembali bersimpati terhadapnya. Saya kira, sebaiknya mereka memberi kesempatan kepada tokoh laiinya yang selama iini belum tersentuh firus korupsi. Karena dari amatan publik figur yang saat ini meramaikan bursa calon Gubernur Maluku Utara, lebih banyak cacatnya dari baiknya.

Selain itu yang sangat disayangkan adalah keterlibatan sejumlah aktifis Maluku Utara yang sudah jauh-jauh hari melibatkan diri sebagai team sukses untuk kandidat tertentu. Memang secara faktual mereka tidak tercatat sebagai team namun dari sejarah pertemanan, dan relasi sosial yang dibangun menunjukan bahwa mereka adalah bagian dari figur tersebut.

Padahal amatan publik mereka yang hari ini kasak kusuk, selain terlalu banyak cacatnya, juga sebagian yang lain sama sekali tidak memiliki jam terbang politik dan pengalaman pemerintahan. Belum lagi Undang-undang yang membatasi setiap daerah yang memiliki penduduk di bawa tiga juta tidak dibolehkan memiliki  wakil Gubernur. Lalu komunikasi politik yang selama ini telah dibangun dengan janji paket sebagai kandidat harus berakhir dengan menyedihkan, syukur kalau belum ada materi yang dikorbankan untuk kepentingan politik yang belum tentu terlaksana.

Karena itu sebaiknya publik lebih hati-hati dan jenius dalam memberikan penilaian dan menjatuhkan pilihan politik terhadap kandidat Gubernur, sebab pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin yang mampu membawa Maluku Utara lebih baik kedepannya. Bukan pemimpin yang kembali mengulang sejarah kegagalan pemimpin sebelumnya, dimana Maluku Utara sangat tertinggal dengan Provinsi Lainnya yang ada di Indonesia.

Untuk dapat meraih sesuatu yang lebih baik, alternatifnya pililah pemimpin yang baik pula, dan saya kira masih banyak figur bersih dan fisioner selain yang saat ini kasak kusuk meramaikan burca calon Gubernur kedepan. Figur seperti Fadel Muhamad yang juga adalah putra Maluku Utara, jam terbangnya sebagai tokoh nasional tidak dapat diragukan lagi, hanya saja Fadel secara pribadi hingga saat ini tidak berkeinginan untuk pulang kampung untuk memperbaiki daerahnya.

Selain itu ada Ahmad Hatary yang sukses berkarya di negeri orang, juga selama ini belum memiliki cacat politik di Maluku Utara, namun apakah mereka mau dipilih oleh rakyat Maluku Utara yang saat ini, belum cerdas dalam berpolitik. Mereka masi melihat gizi bukan visi, sehingga pilihannya juga adalah berdasarkan hitungan pragmatis tersebut. Belum terlambat, semuanya masih bisa dikomunikasikan dalam rangka membangun peradaban Maluku Utara yang cemerlang.
                                Jl. Pramuka Jakarta 8 Pebruari 2012