Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Jumat, 13 Juli 2012

GUYON DAN MAUT “ANTONI NURDIN’

Bulan saaban menjelang datangnya bulan suci Rhamadan, sudah menjadi tradisi umat Islam untuk berpuasa serta menjalankan ibadah lainnya. Begitu pula dengan saya, yang berpuasa sambil khusu menjalankan ibadah, sholat dan zikir dimalam hari, demi mengharap pahala dan ridho Allah SWT. Karena dengan beribadah secara totalitas, menundukan kepala bermunajat sambil berdoa memohon agar semua dosa yang pernah dilakukan tidak terulang dan dapat diampuni, hitung-hitung sebagai tabungan diakhirat kelak.

Saya berniat berpuasa selama seminggu, sejak hari senin hingga sabtu, namun pada hari terakhir, tepatnya malam sabtu, setelah saya berzikir dari jam 00 hingga pukul 2 dini hari, saya tertidur di atas sejadah, sehingga saya tidak sempat makan sahur, karena saya terbangun ketika suara azan subuh membangunkan saya untuk sholat subuh.

Paginya saya berangkat kuliah dan kembali ke kontarakan sore hari menjelang buka puasa, saya lemas, ngantuk, kecapean, disitulah berawal guyonan maut itu muncul dari teman-teman sesama mahasiswa pasca yang juga kosan didaerah Rawamangun. Kata mereka kenapa ngga makan saja ntar kamu mati kelaparan baru fitnah orang bilang dipelet, saya diam saja sambil tersenyum. Namun teman-teman guyonannya tidak berakhir disitu saja

Mereka justru mengirim SMS secara diam-diam keteman lainnya dengan mengatakan saya telah meninggal dunia akibat kecelakaan ditabrak pengendara mototr didaerah Matraman, dari Sms tersebut akhirnya menyebar hingga kemana-mana, bahkan sampai ke daerah saya di Ternate. Saya tidak pernah tau dengan guyonan sms tersebut, dan sudah menjadi kebiasaan saya kalau tidur hp selalu of.

Anehnya, keesokan harinya, menjelang sore setelah saya selesai sholat ashar, barulah hp saya aktif, sontak saja ratusan sms masuk mempertanyakan soal kabar kematian saya, bahkan selama seminggu saya terus saja menerima telpon dari kerabat soal beredarnya sms tersebut. Saya sendiri bingung, dan tidak tau harus menjawab apa, karena sampai saat ini isi sms yang beredar tidak pernah saya liat atau baca.

Menariknya lagi, ada yang sempat sudah buat tahlilan ataupun sholat ghaib, bahkan tidak sedikit orang yang sempat meneteskan air mata setelah mendengar kabar kematian saya karena kecelakaan. Ucapan belasungkawa baik melalui sms maupun lewat fb beredar dimana-mana. Yang lucu lagi ada sahabat saya yang menelpon kemudian mendengar suara saya, dia kemudian takut, karena dikira suara saya adalah suara hantu, sialan dalam hati saya.

Yang jadi tidak enak dalam batin saya adalah, salah seorang mahasiswa S3 yang juga mantan dosen saya ketika masih S1, tergopoh-gopoh datang kekosan saya, sambil meneteskan air mata, cerita sama teman-teman, kenapa dia diusia muda harus dipanggil allah, bahkan setelah mengirimkan doa buat saya, dia mengatakan bahwa seluruh kesalahan saya telah di maafkan...setelah bertemu dengan saya dia menceritakan semuanya kepada saya, saya hanya diam, dan bersyukur, karena dengan isu kematian saya, akhirnya dia memaafkan kesalahan saya yang mungkin terpendam selama sekian tahun dalam batinnya.

Setelah semua sms yang masuk dan telpon dari seluruh teman-teman, saya hanya mampu mengambil tiga khimah dari sms guyonan teman-teman tersebut. Pertama, dengan beredarnya isu kematian saya, saya dimaafkan seluruh kesalahan baik sengaja maupun tidak yang pernah dilakukan pada masa lalu. Kedua, saya juga didoakan seluruh teman agar saya masuk sorga, minimal saya dikirimkan doa surat Al-fatiha. Dan ketiga, survei membuktikan, meskipun saya tidak memasang baliho ternyata saya cukup terkenal. Jika saya politisi dan ada momentum pilkada saya pasti terpilih, he..he..he.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar