Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Selasa, 01 Mei 2012

CATATAN UNTUK SENIOR “ ANTONI NURDIN’


Suatu ketika ditahun 1998 sepulang saya mengikuti kegiatan organisasi kemahasiwaan di Jogjakarta saya menyempatkan diri mampir ke Jakarta. Maklum saya adalah orang daerah, jadi berkunjung ke ibu kota Negara ada kebanggan tersendiri setelah kembali ke daerah. Singkat cerita, saya berkunjung ke Kementrian Tenaga Kerja dan bertemu dengan salah seorang senior yang namanya sangat populer di daerah, karena kesusksesannya sebagai seorang birokrat. Beliau saat itu diberi jabatan sebagai kepala bagian kepegaian. Namanya adalah Ade Adam Noch.

Dalam pertemuan tersebut, saya sebagai aktifis mahasiswa berdiskusi banyak hal dengannya, bahkan kami sempat berdebat, karena saya sebagai orang muda masih sangat konsisten dengan cita-cita perjuangan saya sebagai aktifis, sementara beliau juga memiliki niat yang baik terhadap saya agar lebih jeli menilai setiap persoalan, tidak emosional, dan lebih mengedepankan aspek intelektualitas.

Setelah bertemu dengan beliau, saya tidak pernah bertemu dengannya lagi selama bertahun-tahun, bahkan sewaktu beliau menjabat Kanwil Depnaker di Maluku, saya hanya mendengar dari kawan-kawan mantan aktifis, bahkan saya beberapa kali ke Maluku namun saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk bersilatuirahmi dengannya. Pernah terlintas dalam pikiran saya “ko Ade” begitulah kami selalu memanggilnya...saya tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, sementara beliau adalah tokoh yang sangat saya kagumi walaupun kami baru bertemu sekali. Namun penilain subyektif saya terhadap beliau..ko Ade ternyata meskipun beliau seorang birokrat, namun pikiran-pikiran cerdasnya sangat bijak.

Keinginan bertemu dengan ko Ade, akhirnya terwujud ketika saya melanjutkan pendidikan Pascasarjana di Jakarta, saya kembali bertemu dengannya, karena ko Ade telah bertugas di Jakarta dengan posisi sebagai pejabat Esalon 1.  Dalam berbagai kesempatan saya selalu saja bertemu dengan ko Ade, baik di kantor, atau di tempat diskusi lainnya. Banyak pelajaran berharga yang saya dapat dari beliau, terutama dalam praktek politik. ko Ade selain dia seorang birokrat sukses, juga adalah pemain handal dalm parktek politik, sehingga saya secara pribadi mengatakan kalau dalam praktek ko Ade adalah guru saya secara langsung.

Yang paling terakhir adalah ketika ko Ade meminta pandangan saya, dengan niat beliau mencalonkan diri sebagai kandidat Gubernur Maluku Utara 2013-2018. Saya sebagai yunior awalnya agak ragu, namun setelah kami bertemu beberapa kali, maka saya apresiasi keinginan politik beliau untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin Maluku Utara. Saya  kagum karena seperti dikatakan ko Ade terhadap saya bahwa saya bukan mencari jabatan, tapi saya hadir karena kebutuhan, olehnya itu saya akan berhitung, kalau rakyat tidak menginginkan saya, maka saya tidak akan memaksakan diri.

Ko Ade sebagai mantan Ketua Umum HMI Cabang Manado 1978-1981 “dua periode” sangat layak untuk jadi pemimpin Maluku Utara dengan pengalaman birokrasi dan jam terbang beliau selama ini. Beliau hadir dengan visi membangun Maluku Utara, beliau tidak hadir dengan Gizi. Karena itu, kalaupun beliau tidak dipercaya oleh rakyat Maluku Utara untuk memimpin mereka, itu sangat wajar, karena ko Ade hanya akan dipilih oleh mereka yang memiliki pengetahuan di atas rata-rata.
Jakarta 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar