Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Kamis, 10 Mei 2012

SUKHOI JATUH ADA APA DENGAN BOING ‘ANTONI NURDIN’


Pesawat komersil Sukhoi buatan Rusia yang jatuh di Gunung Salak Bogor setelah terbang  kurang lebih 30 menit dari bandara Halim Perdana Kusuma dengan membawa  delapan cru asal Rusia serta puluhan wartawan asal Indonesia, dalam rangka memperkenalkan pesawat tersebut kepada sejumlah pengusaha penerbangan di Indonesia, harus mengalami nasib tragis. Pesawat canggih Sukhoi memiliki kelebihan tersendiri, selain peralatan yang super canggih, juga pesawat tersebut mampu mendarat  dilandasan pacu yang pendek.
 
Pesawat Sukhoi yang telah melakukan sejumlah uji coba terbang diwilayah Asia dengan sangat sempurna, diharapkan mampu menguasai pasar penerbangan wilayah Asia Tenggara, sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang dijadwalkan untuk dilakukan uji coba. Sayang Sukhoi yang sudah mendunia ini harus mengalami musibah yang merenggut puluhan nyawa manusia. Dan parahnya lagi, sejumlah perusahan maskapai penerbangan yang sudah terlanjur memesan pesawat buatan Rusia ini, harus berpikir ulang untuk melakukan kerja sama pembelian pesawat  tersebut.
 
Pemerintah Rusia patut diberi apresiasi dengan langkah yang ditempuh oleh seorang perdana Mentri, dengan segera membentuk team investigasi dalam rangka menyelidiki sebab jatuhnya pesawat Sukhoi di Indonesia.  Saya hanya menduga, bahwa selama ini yang menguasai sejumlah maskapai penerbangan di dunia adalah Boing, termasuk pasar Asia Tenggara. Boing sebuah perusahan penerbangan asal Amerika, pasti merasa terusik keberadaanya ketika Sukhoi hadir sebagai pesaing bisnis penerbangan baru.

 
Tentunya kehadiran Sukhoi sangat mengganggu pasar yang selama ini dikuasai Boing, apa lagi Sukhoi telah banyak negara yang memesan pesawat tersebut, termasuk Indonesia. Pesawat baru, dilengkapi peralatan modern, , mampu mendarat di landasan pacu yang relatif pendek, serta mampu terbang rendah, adalah kelebihan yang dimiliki Sukhoi. Sangat berbeda dengan apa yang selama ini ditawarkan oleh Boing. Kelebihan yang dimiliki Sukhoi tersebut, akhirnya banyak industri penerbangan yang mengalihkan minatnya dari Boing ke Sukhoi.
 
Jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak Bogor menimbulkan sejumlah pertanyaan dan keganjilan, terutama yang berkaitan dengan persaingan bisnis antara Boing dan Sukhoi. Apa lagi kedua negara pembuat kedua pesawat tersebut selama ini selalu berseteru dan bersaing dalam menciptakan sejumlah teknologi modern.
 
Oleh karenanya, bukan tidak mungkin, ada pihak-pihak lain yang sengaja sabotase terhadap keberadaan Sukhoi yang sementara naik daun dipasar penerbangan internasional. Apa lagi selama ini, sudah menjadi rahasia umum antara Amerika dan Rusia selalu bersaing dalam menciptakan sejumlah industri moderen, mulai dari pesawat hingga peralatan tempur. Bahkan kedua Negara selalu berbeda pendapat dalam pergaulan internasional, sehingga boleh dikatakan antara Amerika dan Rusia adalah musuh bebuyutan dalam berbagai aspek, mulai dari persaingan teknologi hingga politik luar negeri.
 
Langkah membentuk team investigasi yang dilakukan oleh pemerintah Rusia dengan melibatkan “Badan Intelejen Rusia” sangat dinantikan publik internasional, sehingga jatuhnya Sukhoi dapat segera di temukan penyebabnya. Semoga dalam persaingan bisnis antara Sukhoi dan Boiang tidaklah menghalalkan segala cara, karena korbannya adalah manusia. Namun jika jatuhnya Sukhoi ada upaya sabotase, maka sudah dipastikan hubungan baik antara pemerintah Amerika dan Rusia akan buruk. Bahkan bukan tidak mungkin antara keduanya terjadi perang. Tentunya dunia akan terusik, jika hal tersebut terjadi.

Memang perang bukan satu-satunya solusi dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul dalam politik internasional, namun realitas dunia, Amerika adalah bangsa yang tidak pernah berhenti selalu mencampuri urusan rumah tangga bangsa lain. Olehnya itu secara pribadi sebagai penulis sangat berharap pada Rusia jika terbukti ada Amerika dibalik jatuhnya Sukhoi, maka Amerika harus dihukum, termasuk perang jika itu menjadi pilihan terburuk.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar