Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Jumat, 30 Maret 2012

PARTAI BBM DAN MAHASISWA ANTONI NURDIN

Aksi mahasiswa bersama buruh, petani, nelayan serta kaum miskin perkotaan dalam  menolak kenaikan BBM yang direncanakan oleh pemerintah tangal satu April 2012, semalam dalam paripurna DPR mengalami penundaan selama enam bulan. Penundaan tersebut, juga dengan memperhatikan tekanan publik yang luar biasa, dimana publik tidak menginginkan kenaikan BBM, dengan alasan akan lebih mempersulit masarakat miskin.

Walaupun disisi yang lain keputusan paripurna DPR, sangat memungkinkan dinaikannya BBM jika dalam waktu dekat terjadi kenaikan minyak mentah dunia yang diestimasi sebesar 15 persen. Ini bukan tidak mungkin masyarakat bersama mahasiswa, buruh, petani. Nelayan akan kembali melakukan demonstrasi besar-besaran untuk kembali menekan pemerintah dan DPR agar  tidak menaikan BBM, seperti yang terjadi saat ini.
 
Dalam gerakan demonstarsi mahasiswa dan masyarakat sangat masif seluruh Indonesia, bahkan cenderung berbuat anarkis dengan membakar, merusak, bahkan yang lebih parah adalah ketika mahasiswa dan polisi anatar keduanya selalu memposisikan satu pihak sebagai musuh yang harus dilawan dan diperangi. Korban diantara keduanya, serta kerugian material yang ditimbulkan oleh aksi demonstarasi sangat banyak.

 
Saya melihat, aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat untuk menolak kenaikan BBM sebenarnya hanya bagian kecil dari rasa ketidak percayaan publik terhadap pemerintah berkuasa saat ini. Mereka menjadikan isu kenaikan BBM untuk melakukan demonstarsi menunjukan kepada pemerintahan SBY, bahwa rakyat sudah tidak sinerjik dengan kepemimpinannya. Sehingga SBY harus segera mengevaluasi untuk menemukan jawaban hakiki dari apa yang terjadi saat ini. Kenapa rakyat harus berontak terhadap dirinya.ss
 
Sementara disisi yang lain, partai politik yang menggerakan sebagian anggota dan kadernya untuk melakukan demonstarsi menentang kebijakan pemerintah, juga harus dimaknai dalam konteks bahwa mereka sangat pantas untuk melakukan semua itu. Karena yang melakukan demonstarsi adalah orang-orang yang akan merasakan dampak secara langsung dari kenaikan BBM. Walaupun pada sisi yang lain, partai politik yang secara terang-terangan menolak kenaikan BBM, juga tidak bisa dilepas dari upaya mereka untuk meraih simpati publik.
 
Partai politik, selalu saja memanfaatkan setiap momentum untuk meraih simpati publik, dalam rangka menaikan popularitas partai. Namun dalam konteks kenaikan harga BBM, bukan soal populaitas partai, namun yang jelas rakyat akan sangat merasakan dampak dari kenaikan BBM yang dipaksakan oleh pemerintah. Kalaupun dengan kejadian ini, kemudian publik menaruh simpati terhadap partai yang menolak kenaikan BBM, itu sangat wajar, karena publik beranggapan bahwa partai tersebut yang selama ini konsisten memperjuangakan baik secara politik maupun dengan jalan demonstarsi untuk menolak kenaikan harga BBM.
 
Mahasiwa, juga memiliki andil tersendiri yang cukup besar dalam memperjuanhkan setiap kepentingan masyarakat. Independensi mahasiwa untuk tidak mau dijadikan alat kepentingan partai tertentu, pantas diberi aprsiasi. Untuk kasus BBM antara mahasiswa dan partai politik memiliki kesamaan tujuan yakni menolak kenaikan BBM. olehnya itu, hendaknya mahasiswa terus saja berjuang untuk kepentingan rakyat, jangan takut dengan penjara, atau kematian, kalau semua itu atas nama idealisme membela kaum tertindas dinegara ini.
 










Selasa, 20 Maret 2012

SAYA BELAJAR DARI MUHAMAD NATSIR ANTONI NURDIN

Ketika saya membaca sejarah perjalanan hidup tokoh Masyumi M. Natsir terutama dimasa awal kemerdekaan, saya sangat kagum dengan cara-cara beliau dalam melakukan praktek politik. Ketika memimpin Masyumi beliau sangat konsisten memperjuangkan apa yang diyakininya  benar, dan untuk kepentingan bangsa, apapun dikorbankan. Natsir sangat sederhana, jenius, serta mampu berpikir melampaui batas jaman, sehingga sampai saat ini pikiran-pikiran M. Natsir masih sangat relevan untuk dipelajari, bagi penggiat  politik apa salahnya mau belajar dari sejarah perjalann hidup seorang M. Natsir
 

Dalam sidang-sidang konstituante M. Natsir sebagai pemimpin Masyumi dan DN.Aidit adalah pemimpin PKI, mereka selalu terlibat perdebatan sengit, terutama dalam soal masa depan bangsa ini. Perdebatan paling kursial adalah ketika membahas masalah dasar negara. Masyumi dibawah pimpinan Natsir konsisten untuk lebih mengedepankan garis politik Islam, sementara Aidit dan PKI juga terus saja memperjuangkan negara sekuler. Kata Natsir kursi hampir saja selalu melayang ketika terjadai perdebatan antara dirinya dan Aidit, secara politik dalam hidup mereka tidak pernah sejalan.
 
Namun ketika skorsing sidang, silaturahmi antara dirinya dan Aidit selalu saja terbangun dengan harmonis, perbedaan pikiran dalam politik adalah wajar, karena silaturahmi harus tetap terbangun, guna memberikan pelajaran bagi generasi selanjutnya. Sebuah contoh dimana Natsir terkadang mengambilkan makan buat Aidit, sedangkan Aidit mengambil lauk atau air minum buat Natsir. 

Kemudian mereka makan bersama sambil ngobrol masalah keluarga. Didalam sidang mereka berbeda secara politik, namun diluar sidang mereka adalah hamba allah yang tetap bersilaturahmi dengan baik.
Ketika saya masih menjadi aktifis HMI antara tahun 1994 sampai tahun 2000, saya memiliki seorang sahabat yang sudah saya anggap seperti saudara kandung sendiri. Namanya Hasbi Yusup. Kami berkawan sangat dekat, bahkan terkadang jika saya kehabisan duit dalam beraktifitas dirinya tempat saya meminta bantuan. Namun dalam kepentingan politik kami selama ini belum pernah seirama. Bahkan yunior kami mengatakan, dimana ada Hasbi disitu pasti tidak ada saya, sebaliknyapun demikian.
 
Namun pada sisi yang lain kami selalu saja tetap bersilaturahmi, berkomunikasi dengan baik, bahkan hingga saat ini kami tetap menjaga persaudaraan kami. Beberapa hari ini dia berada di Jakarta dalam sebuah urusan Umat, saya bertemu dengannya di toko buku gramedia setelah kami buat janji bertemu. Saya langsung saja mengatakan pada Hasbi, tolong saya dibelikan buku. Karena saya sedang melanjutkan S3, tentunya buku menjadi kebutuhan dasar yang harus saya miliki, namun kondisi keuangan yang terbatas, Hasbi datang menjadi penolong bagi diri saya.
 
Hal seperti ini bukan untuk pertama kali, namun jika ada momentum politik kami juga tetap berbeda dalam memperjuangkan kepentingan kami masing-masing. Dan setiap kami bertemu, kami berdua tidak pernah lupa untuk saling mengingatkan, paling tidak berikhtiar dalam setiap aktifitas. Hasbi sepanjang yang saya ketahui selama ini, sangat konsisten memperjuangkan segala bentuk ketidak adilan yang dialami oleh masyarakat, khususnya Maluku Utara. Beliau dalam tulisan-tulisannya di media masa lokal sangat kritis bahkan terkesan profokatif, namun semua yang dilakukan adalah dalam rangka memperjuangkan apa yang dianggapnya benar untuk kebaikan orang banyak.
 
Perbedaan yang selama ini terjadi antara saya dan saudaraku Hasbi, sesungguhnya kami mencoba mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Natsir dan Aidit, namun saya belum tau siapa yang merepsentasikan Natsir atau Aidit diantara kami berdua. Yang jelas meskipun kami selalu berbeda, kami tetap menjaga silatrahmi. Kata Natsir, marilah bersepakat untuk tidak bersepakat.

Jika Hasbi membaca tulisan saya ini, saya ucapkan terima kasih karena tetap mau menjaga silaturahmi dengan saya, salam ama keluarga saudaraku, tetaplah istikamah dalam berjuang, kekritisan yang selama ini ditunjukan kehadapan publik tetap terjaga demi kebaikan masyarakat Maluku Utara.


Jumat, 16 Maret 2012

SAYA RAGU JADI ORANG KABAENA ANTONI NURDIN

Sebagai orang kabaena yang lahir dan dibesarkan diperantauan tentunya saya terus saja mencoba mencari informasi tentang kabaena sebuah pulau dimana tempat kelahiran ayah dan ibu saya.  Itu semua dalam rangka lebih memperkokoh identitas saya secara pribadi, karena selama ini dalam pergaulan maupun membangun karir saya lebih cenderung mengaku sebagai orang Maluku Utara, karena disana lah saya dilahirkan dan dibesarkan hingga saat ini.
 
ditengah upaya mencari identitas kesukuan saya tersebut, saya diberi informasi oleh sahabat saya Hamzah, mahasiswa pascasarjana Universitas Mercubuana Jakarta asal Buton. Dari dirinyalah saya berhasil mendapatkan gambaran sekilas tentang kabaena. Walaupun informasi yang saya butuhkan tidak begitu banyak, namun paling tidak dari Hamzahlah semangat saya kembali tumbuh untuk terus mau mencari tahu tentang kabaena.
 
 
Memang nama kabaena diseantero Indonesia sangatlah asing, kabaena adalah sebuah pulau yang relatif kecil dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya yang ada di Buton. Kabaena juga secara geografis sangat terisolir, dan masyarakatnya masih sangat terbelakang terutama dari sisi SDM. Sentuhan peradaban terhadap masyarakat pulau kabaena sangat terlambat. Namun yang menarik kata Hamzah adalah gadis-gadis kabaena, dikatakannya untuk sulawesi tenggara gadis kabaena sangat menarik, selain cantik wajahnya, juga agamis. Tapi kok saya yang ortu  asli kabaena jelek bangat wajah saya, mungkin karena saya dilahirkan di Maluku Utara.
 
Selain itu kebanyakan orang-orang kabaena yang suskes apakah sebagai pengusaha, pegawai pemerintah, dosen dan lain sebagainya, ternyata mereka membangun karir didaerah lain. Kemudian kesusksesan mereka tidak mampu mengangkat identitas sebagai orang kabaena yang kemudian dikenal  dipublik Indonesia. Sehingga saya sangat terkejut ketika diberi tahu sahabat saya kalau ada orang kabaena yang terpilih menjadi anggota DPD dan berkantor di senayan. Saya tanya namanya, Hamzah juga tidak tau, lalau bagaimana dengan saya, atau dengan publik Indonesia.
 
dari upaya saya mencari informasi tentang kabaena selain dibantu oleh Google juga sahabat saya Hamzah, ternyata pulau kabaena sangat indah, masyarakatnya santun dan sangat agamis. Walau sentuhan peradaban masih sangat terbelakang, namun solidatas masyarakatnya tetap terjaga. Kini setelah beroperasinya perusahan pertambangan diharapkan sentuhan peradaban akan menghampiri pulau kabaena dan masyarakatnya.
 
Sebagai suku kabaena perantau, saya selalu berkhayal kapan saya bisa mengunjungi pulau tempat lahir dan tertanamnya plasenta kedua orang tua saya. Pulau yang hanya bisa didongengkan oleh orang tua ketika menjelang tidur waktu kanak-kanak. Mudah-mudahan sebelum ajal menjemput saya bisa mengunjungi pulau kabaena. terutama menyaksikan keindahan gadis cantik seperti yang disampaikan shabat saya Hamsah.
 
Namun disisi  yang lain ada kebingungan tersendiri, karena saya akan hadir sebagai tamu di daerah sendiri. Tentunya sanak famili yang tidak pernah saya bertemu dengan mereka selama hidup saya 36 tahun, akan sulit menerima atau canggung dalam pergaulan. saya menjadi malu, dan takut dituduh memiliki kepentingan lain dari kunjungan saya ditempat kelahiran orang tua. Secara jujur saya ingin beresilaturahmi dengan saudara-saudara saya sekaligus mengunjungi dan menikmati keindahan pulau kabaena, karena selama hidup saya hanya diceritakan Almarhum kedua orang tua.

Kabaena namamu selalu ada dalam lamunanku, saya berjanji disuatu kelak nanti status sosial apapun yang saya sandang, identitas sebagai orang kabaena walaupun perantau tetap akan melekat. Jika ada yang membaca tulisan ini, terutama orang kabaena saya akan berterima kasih jika mau berbagi informasi positif tentang kabaena. Sehingga saya tidak akan pernah meragukan diri saya sebagai orang kabaena.s

Minggu, 11 Maret 2012

AMINI ANAK PETANI KAMPUNG JADI DOKTOR ANTONI NURDIN


Amini Jaaba yang dilahirkan di Desa Nggele kecamatan Taliabu Barat Kepulauan Sula Maluku Utara, 27 maret 1974 dari pasangan H. Abd Jabar dan Hj. St Zubaidah, adalah seorang pejuang sejati dalam hidupnya. Amini yang lahir dari keluarga petani sederhana sempat putus sekaloh ketika menamatkan sekolah dasar, namun tekadnya untuk merubah nasip, saat ini dia telah menjadi Doktor Pendidikan setelah mengikuti Ujian Promosi 7 Maret silam di Universitas Negeri Jakarta, dengan nilai 3. 88, alhamdulilah disertasi terbaik. Namun sayang Amini yang tercatat sebagai pegawai Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara, enggan kembali Ke Maluku Utara untuk mengabdikan ilmunya ditanah kelahirn. Dikatakannya, meskipun dia berdiam ditempat lain, jika suatu waktu pikirannya dibutuhkan, maka Amini akan kembali kedaerahnya untuk mengabdi. Tapi dia hanya mau kembali karena kebutuhan, bukan karena kepentingan.
Amini yang telah dikarunia dua putra dari pernikahannya dengan Suharti,  Faturarrachman Amien dan Amal Taufiqqurachaman Amien, adalah sosok yang mudah bergaul, serta suka membantu sesama, terutama anak rantau yang sementara menuntut ilmu di Jakarta. Sambil meneteskan air mata Amini bertutur, bahwa waktu masi menempuh sekolah dasar di kampung, dirinya tinggal dikebun bersama orang tua, sehingga setiap jam 4 subuh sudah harus bangun pergi sekolah melewati gelapnya malam dan seramnya  hutan belantara, dan pulangnya jam 1 siang, sehingga terkadang makan siang dilakukan menjelang sore hari, betapa menderitanya kehidupan dimasa kecil dikampung, namun saat ini buah dari penderitaan tersebut, Amini telah menjadi Doktor.

Satu hal yang saya bangga dari DR Amini adalah ketika saya masih dalam taraf penyelesaian S2, beliua selalu berdiskusi dengan saya, selain karena kami sesama aktifis HMI, juga karena saya dengan dia berasal dari pulau Taliabu walaupun kami berbeda Desa tempat Kelahiran. Amini memberikan motifasi berharga dalam hidup saya, bahwa janganlah anda gagal dalam menuntut ilmu karena kemiskinan, keterbatasan ekonomi hanya bisa dirubah dengan kesiapan SDM. Olehnya itu setelah S2 saya dianjurkan untuk melanjutkan S3, dan Al-hamdulilah saat ini saya telah tercatat sebagai mahasiswa S3. Terima kasih DR. Amini atas motifasinya.

Anda pernah mengatakan kepada saya ketika saya berkunjung ketempat kosan, mungkin saja anda telah lupa, tetapi saya masih mengingatnya hingga saat ini, anda katakan ketika kita kuliah, yang wisuda bukanlah tukang ojek, tetapi kita sendiri, dan juga kalapun tukang ojek mereka hanya bisa mengantarkan kita untuk pergi wisuda. Sebuah pernyataan kelakar, namun sangat filosofis.

Ternyata keterbatasan ekonomi bukan menjadi alasan seseorang itu gagal atau tidak mau menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggi. Amini membuktikan bahwa walaupun selama ini dia mengalami banyak kendala dalam proses penyelesian studi, terutama dari aspek ekonomi, tetapi dengan ketekunan dan keyakinan serta kesbaran, semuanya dapat dilalui yang akhirnya kini dia telah tercatat sebagai salah seorang doktor pendidikan.

Amini dalam disertasinya yang meneliti soal ekologi laut yang ada di Wakatobi mengemukakan bahwa, potensi SDA yang ada didasar laut Wakatobi saat ini, bukanlah hasil rekayasa pemerintah serta balai konservasi, tetapi merupakan warisan leluhur yang harus ditetap dilestarikan, olehnya itu kearifan lokal yang sudah lama tumbuh dimasyarakat jangan dihilangkan, tetapi hendaknya dikembangkan buat masa depan.

Dengan dipromosikan Amini sebagai Doktor, semoga bisa menambah motifasi bagi generasi yang ada di Pulau Taliabu untuk mau melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Amini adalah contoh nyata seorang anak petani yang mau bergelut dengan kejamnya Jakarta hanya karena cita-cita menjadi seorang Doktor.

Nasehat orang tua Amini kepadanya sewaktu sekolah dasar adalah, untuk meraih bendera sangat susah, apalagi mengibarkannya, karena itu teruslah belajar, sabar dan jangan mudah menyerah.

AMERIKA DAN BARA DUNIA ISLAM ANTONI NURDIN

Pasca runtuhnya negara-negara komunis, Amerika dan Barat mengalihkan perhatiannya terhadap negara-negara Islam. Amerika dan barat begitu phobi dengan kebangkitan dunia  islam, mulai dari aspek ekonomi, politik dan bahkan persenjataan modern yang dimiliki oleh duania Islam lihat saja bagaiamana Amerika dan Barat terlibat secara aktif untuk menggulingkan pimpinan beberapa Negara Islam seperti Ben Ali di Tunisya, Husni Mubarak di Mesir, Khadafi di Libya, bahkan Yaman. kini sudah bukan  menjadi rahasia umum kalau Amerika dan Barat tengah berupaya untuk menggulingkan Al asad dari negaranya Suria.

Perilaku Amerika dan Barat terhadap negara-negara Islam selama ini sudah saatnya dilawan, baik secara politik, ekonomi maupun melalui kekuatan senjata. Sebab jika ini dibiarkan, maka negara islam boleh dibilang merdeka, tetapi sesungguhnya mereka terjajah. Dan untuk melakukan perlawanan terhadap dominasi Amerika dan Barat, semua negara Islam harus bersatu menghadapi setiap ancamana yang datang dari dunia Barat.

Namun sangat sulit melawan dunia Barat jika negara islam terus saja gontok-gontokan antara saru dengan lainnya. Mereka begitu mudah mau diadu domba dan lebih senang negara mereka diatur-atur oleh barat. Sementara Barat sangat solit ketika mau menghancurkan keberadaan dunia islam. Kini palestina negara yang tidak pernah warganya merasa aman, setiap saat diperangi oleh Israil, yang didukung oleh Barat. Sementara disisi yang lain dunia islam hanya bisa mengutuk dan prihatin, tanpa ada solusi konkrit untuk melepaskan palestina dari penjajahan Israil dan Barat.


Pada silam ada dua kekuatan negara super pawer yakni Portugis dan Spanyol, dan ketika mereka mau melakukan ekspansi melalui perjanjian Tordesilas pada abad ke empat belas, kedua negara sekutu tersebut meminta restu teologis melalui paus. Dan kedua negara tersebut sukses melakukan ekspansi dan menguasai hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Kini dua negara super pawer modern yakni Amerika dan Inggris yang hingga saat ini terus saja melakukan ekspansi ekonomi , politik bahkan menginvasi negara lain untuk menanmkan pengaruhnya, namun kedua negara tersebut ternyata tidak pernah meminta restu teologis dari seorang paus, buktinya setiap mereka mau melakukan ekspansi militer terhadap negara lain, selalu saja dikutuk oleh paus. Olehnya itu, bukan tidak mungkin Amerika dan Barat akan mengalami kegagalan dalam setipa usahanya untuk menjajah negara lain.

Belajarlah dari sejarah masa lalu, dimana awal runtuhnya sitem kehalifan dikarenakan dunia islam tidak lagi bersatu, sehingga Barat sangat mudah untuk mengintervensi bahkan menjajah dunia islam. Barat juga harus belajar dari masa lalu, ketika terjadi perjanjian tordesilas tersebut. Karena setiap sejarah yang buruk harus dijadikan pelajaran untuk tidak mengulanginya kembalii. Menjajah sebuah bangsa selain bertentanagn dengan aturan internasional, juga sangat melukai persaan warga negara yang terjajah. Mereka dimiskinkan, dianiyaya, diperkosa bahkan dibunuh, hanya karena keserakahan manusia lainnya.

Kenapa sebagai bangsa kita tidak saling menghargai, menghormati kedaulatan masing-masing, bukankah penjajahan dan peperangan selalu saja menimbulkan korban bagi warga sipil. Penderitaan warga sipil palestina saat ini menjadi bukti kebiadaban bangsa-bangsa besar yang selalu saja berusaha untuk melenyapkan bangsa-bangsa kecil yang ada didunia.

Suria yang kini bergolak, hanya bisa diselesaikan oleh bangsa Suria sendiri, negara-negara Barat sebaiknya tidak mencampuri internal negara Suria, karena yang namanya pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh warga sipili disuatu negara, adalah kriminal. Sehingga sangatlah tepat tindakan yang diambil oleh Presiden Al Asad untuk memerangi para pemberontak yang ada di negaranya. Namun disisi yang lain pula, semua kelompok yang bertikai mampu menjaga diri untuk tidak membunuh warga sipil yang tidak bersenjata, dan jika dimungkinkan secepatnya persoalan yang dialami oleh Suria diselesaikan secara damai melalui solusi politik, jangan sampai Suria diintervensi oleh Barat dan Suria bernasip seperti Libiya, yang hancur berantakan, akibat dari egisme warga libiya sendiri.
Suria hendaknya tidak dikucilkan oleh negara-negara islam, apapun alasannya perlu ada solusi bersama untuk menyelematkan Suria dari upaya barat untuk menghancurkannya. Dukungan Rusia,  Cina, Bahrain  serta Iran dan Hisbulah terhadap Suriah mudah-mudahan dapat mengahmbat intervensi Amerika dan Barat.

Indonesia juga hendknya mampu melepaskan diri dari ketergantungannya yang begitu besar terhadap Amerika, sebagai bangsa tentunya kerjasama saling menguntungkan sangat wajar untuk diteruskan, namun saat ini ternyata lebih banyak ruginya Indonesia berkawan dengan Amerika, jika demikian sebaiknya integritas bangsa Indonesia ditegakan dengan cara tidak tunduk pada semua kemauan Amerika.



Jumat, 02 Maret 2012

KORUPSI UANG PAJAK SALAH SIAPA ANTONI NURDIN

Korupsi yang dilakukan oleh Gayus Tambunan pegawai Pajak dengan pangkat 3 B yang kini telah dihukum oleh pengadilan, membuat publik seakan tidak percaya dengan pegawai rendahan bisa memiliki harta kekayaaan yang fantastis. Kasus korupsi Gayus ternyata tidak melibatkan dirinya saja, namun sejumlah kolega dan atasannya turut terlibat bersama melakukan mafia pajak, sehingga negara dirugikan puluhan bahkan ratusan milyar rupiah.

Belajar dari apa yang diperbuat Gayus, semestinya pemerintah lebih berhati-hati dan istiqamah, sehingga tidak mengulang kembali apa yang dilakukan Gayus tersebut. Namun anehnya saat ini kembali pegawai pajak “DW” dengan pangkat 3 C bersama istrinya megulang kembali apa yang pernah dilakukan oleh Gayus. DW yang memiliki uang puluhan milyar yang tersebar di 18 Bank, emas batangan, serta usaha Mini Market sangat tidak berbading lurus antara pendapatan sebagai PNS dengan harta kekayaan yang dimiliki.
 
Tentunya publik merasa curiga dengan melimpahnya harta kekayaan yang dipunyai DW dan istrinya. Terlepas semua itu, sebagai penulis saya sangat yakin DW tidak sendirian dalam permainannya. Karena kita semua memiliki referensi yang sama, bahwa hampir semua pegawai pajak mulai dari daerah hingga pusat hidupnya sangat mapan, dibanding dengan pegawai di departemen lainnya. karena itu, mestinya mulai dari Dirjen hingga pegawai rendahan harus diaudit harta kekayaan mereka, untuk membuktikan kalau seluruh pegawai pajak tersebut benar-benar bersih dari uang haram.
 
Selain itu, sistem di instansi pajak harus direformasi total terutama undang-undang perpajakan, sehingga seluruh pegawai di Instansi pajak dalam melaksanakan tugasnya benar-benar sesuai dengan apa yang menjadi keinginan publik. Tetapi jika ada kasus kemudian oknumnya dipenjarakan, Dirjennya diganti, sementara sitem yang berlaku terus dipertahankan, maka yang terjadi adalah akan ada Gayus-gayus baru yang kembali mengkorupsi uang negara di Instansi pajak.
 
Dipihak lain, pengusaha yang turut terlibat bekerja sama dengan oknum pajak, harus ditindak tegas secara huklum. Mereka selain dipenjara juga ijin usahanya harus dicabut. Jika pengusaha nakal tetap dibiarkan bergentayangan maka mereka akan secara terus menerus berusaha   bersenggama dengan oknum pajak untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
 
Inilah sifat manusia, mereka selalu saja tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimilikinya. Sehingga sesuatu yang bukan menjadi hak mereka harus dirampok dengan berbagai macam cara. Jika SBY memang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi, maka harus dimulai dari diri, keluarga dan para koleganya. SBY harus berani diaudit oleh lemabag independen seluruh harta kekayaannya, kemudian diumumkan ke publik, sebab jika pegawai rendahan saja bisa memiliki harta puluhan milyar, bagaimana dengan seorang Presiden.
 
Lembaga kepresidenan bukan sebuah lembaga yang tidak bisa disentuh oleh hukum, namun karena kemauan dan keberanian dari institusi penegak hukum yang lemah, sehingga sampai dengan saat ini apakah itu presiden maupun wakil presiden tetap aman dari sentuhan hukum. Padahal, kasus sentury secara gamlang, publik tau Wakil presiden Budiyono diduga terlibat mengkorupsi uang tersebut. Dugaan lainnya uang hasil kejahatan sentury digunakan untuk kepentingan pilpres yang memenangkan SBY sebagai Presiden.
 
Karena itu, kasus korupsi yang melibatkan pegawai pajak DW belum seberapa jika dibanding dengan kasus sentury. Olehnya itu, institusi penegak hukum selain menyelesaikan kasus korupsi yang kecil-kecil, juga mereka harus berani membongkar kasus-kasus besar, yang melibatkan istana negara. Korupsi pajak, harus segera dihentikan, pengusaha terlibat harus diproses secara hukum, penguasa yang diduga turut menikmati hasil kejahatan korupsi juga harus diperlakukan sama dimata hukum. Agar publik bisa menilai, apakah pemberantasan korupsi yang didengungkan oleh pemerintah benar-benar dapat terwujud.
 
Tentunya kita sebagai bangsa tidak menginginkan negara ini bangkrut, seperti yang terjadi dinegara eropa Yunani. Kita juga tidak menginginkan negara ini terpecah seperti negara-negara Balkhan, maupun Unisovyet.......
                                                                                                                                           Bogor 2-3-2012











Kamis, 01 Maret 2012

PEMERINTAH “DIMANA NURANIMU” ANTONI NURDIN

Rencana pemerintah untuk segera menaikan harga BBM “Bahan Bakar Minyak” sebesar  Rp. 1500 – 2000 perliter, sangat memberatkan masyarakat, karena kenaikan tersebut akan berimplikasi pada kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya. Pengalaman selama ini, ketika harga BBM naik, selalu saja masyarakat dari sisi ekonomi semakin  sulit, terutama masyarakat kecil.

Alasan pemerintah dengan menaikan harga BBM karena harga minyak dunia saat ini sangat tinggi, akibat dari pergolakan politik internasional yang terjadi dibeberapa negara penghasil minyak di Timur Tengah, terutama Iran. Jika logika ini yang dipakai mungkin saja bisa diterima, namun yang sulit dimengerti adalah, jauh sebelum adanya pergolakan politik antara Iran dan negara-negara barat, pemerintah telah merencanakan akan menaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listri “TDL”.


Momentum konflik politik Internasional tersebutlah yang jadikan alasan oleh pemerintah untuk menaikan harga BBM, selain alasan klasik bahwa subsidi BBM sangat menguras anggaran APBN selama ini. Jadi menurut saya tanpa konflik politik internasional, pemerintah tetap akan menaikan harga BBM. Sungguh sebuah kebijakan yang sangat tidak populis, namun tetap dipaksakan.

Mestinya,  pemerintah mensiasati agar harga BBM tidak dinaikan dengan jalan memproses lebih cepat seluruh kasus-kasus korupsi yang melibatkan pengusaha, birokrat maupun politisi, agar harta mereka yang tidak benar tersebut dapat dikembalikan kepada negara, dan selanjutnya harta rampasan dari para koruptor digunakan untuk mensubsudi BBM. Jika tidak, maka nasip rakyat semakin terpuruk, sementara pengusaha terus saja bersenggama dengan penguasa untuk mengkorupsi uang negara.

Kita semua memiliki referensi yang sama, bahwa dengan dinaikannya harga BBM oleh pemerintah, tentunya diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok laiinya, dan hal ini sangat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Kita juga memiliki catatan, bahwa setiap kenaikan harga BBM selalu saja mendapat respon negatif dari publik “ditolak”, namun kita kita juga memiliki pengalaman, walaupun kenaikan harga BBM sangat menyengsarakan rakyat kecil, kenaikan BBM dotolak publik, tetapi pemerintah tetap saja memaksakan kebijakan menaikan harga BBM tanpa pernah mau peduli dengan nasip rakyat.

Sementara hadirnya pemimpin, yang saat ini mengatur negara dalam kampanye ketika memprebutkan sebuah kekuasaan politik, janji mereka masih sangat jelas dalam ingtan kita bahwa mereka akan memperhatikan nasip rakyat kecil, namun ketika kekuasaan ada ditangannya.  kenyataanya malah yang diperhatikan adalah konglomerat.

Bukti lainnya, jika ada masyarakat yang melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah, maka nasibnya akan tragis,  dipukuli, bahkan bisa jadi dibunuh, oleh aparat keamanan. Sebuah ironi kemanusiaan yang terus saja tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia dikala kemerdekaan terus saja bertambah usianya.

Pemerintahan saat ini yang dinahkodai oleh SBY, sangat mengecewakan publik. Bahkan apa yang dilakukan oleh SBY, masih jauh lebih baik apa yang pernah dilakukan oleh almarhum mantan presiden Ssuharto. Jika kita mau jujur dan mendengar keluhan rakyat kecil, sebenarnya SBY sudah kehilangan kewibawaan sebagai pemimpin bangsa ini. Lalu untuk apa jadi pemimpin, sementara yang dipimpin tidak lagi menginginkan kita untuk memimnpin mereka.

Semua ini, adalah akibat dari setiap kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah selalu saja mencederai rasa keadilan publik. Pemerintah tidak lagi memiliki nurani kebangsaan dan kerakyatan. Pemerintah hanya pandai bersilat lidah, tebar pesona dihadapan publik, tetapi sesungguhnya rakyat selamanya diposisikan sebagai korban dari setiap kebijakan yang diambil selama ini. Oleh karena itu sudah saatnya rakyat bangkit melawan kezaliman yang dilakukan oleh pemimpin mereka sendiri.
Tugu Proklamasi 1-3-2012