Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Rabu, 08 Februari 2012

KASAK KUSUK PEMILIHAN GUBERNUR MALUT 2013 ANTONI NURDIN

Pemiliahn Gubernur Maluku Utara tahun 2013 masih cukup jauh namun sejumlah tokoh lokal suda mulai ancang-ancang untuk turut meramaikan suksesi lokal tersebut.  Mereka selain terdaftar dalam poling yang dilaksanakan harian Malut Post, juga terus berusaha melakukan pencitraan untuk meraih simpati publik. Namun sayang, mereka yang hari ini menjadi pembicaraan publik, adalah orang-orang yang pernah diberi kesempatan untuk berkuasa dan gagal dalam mengupayakan kemakmuran rakyat.

Tetapi saat ini mereka tampil percaya diri dihadapan publik untuk maju sebagai calon Gubernur, mereka seakan tidak pernah berbuat salah dan menganggap apa yang selama ini dilakukan adalah benar, tetapi sesungguhnya mereka gagal ketika memimpin ditempat lain, misalnya ketika menjadi Bupati dan Wali Kota.

Mereka memiliki catatan kelam dihadapan publik, mereka memerintah dengan tangan besi, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di Jakarta dari pada di daerah, lalu saat ini mereka berani maju sebagai calon Gubernur Maluku Utara, dengan terus saja membangun citra dengan harapan publik dapat kembali bersimpati terhadapnya. Saya kira, sebaiknya mereka memberi kesempatan kepada tokoh laiinya yang selama iini belum tersentuh firus korupsi. Karena dari amatan publik figur yang saat ini meramaikan bursa calon Gubernur Maluku Utara, lebih banyak cacatnya dari baiknya.

Selain itu yang sangat disayangkan adalah keterlibatan sejumlah aktifis Maluku Utara yang sudah jauh-jauh hari melibatkan diri sebagai team sukses untuk kandidat tertentu. Memang secara faktual mereka tidak tercatat sebagai team namun dari sejarah pertemanan, dan relasi sosial yang dibangun menunjukan bahwa mereka adalah bagian dari figur tersebut.

Padahal amatan publik mereka yang hari ini kasak kusuk, selain terlalu banyak cacatnya, juga sebagian yang lain sama sekali tidak memiliki jam terbang politik dan pengalaman pemerintahan. Belum lagi Undang-undang yang membatasi setiap daerah yang memiliki penduduk di bawa tiga juta tidak dibolehkan memiliki  wakil Gubernur. Lalu komunikasi politik yang selama ini telah dibangun dengan janji paket sebagai kandidat harus berakhir dengan menyedihkan, syukur kalau belum ada materi yang dikorbankan untuk kepentingan politik yang belum tentu terlaksana.

Karena itu sebaiknya publik lebih hati-hati dan jenius dalam memberikan penilaian dan menjatuhkan pilihan politik terhadap kandidat Gubernur, sebab pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin yang mampu membawa Maluku Utara lebih baik kedepannya. Bukan pemimpin yang kembali mengulang sejarah kegagalan pemimpin sebelumnya, dimana Maluku Utara sangat tertinggal dengan Provinsi Lainnya yang ada di Indonesia.

Untuk dapat meraih sesuatu yang lebih baik, alternatifnya pililah pemimpin yang baik pula, dan saya kira masih banyak figur bersih dan fisioner selain yang saat ini kasak kusuk meramaikan burca calon Gubernur kedepan. Figur seperti Fadel Muhamad yang juga adalah putra Maluku Utara, jam terbangnya sebagai tokoh nasional tidak dapat diragukan lagi, hanya saja Fadel secara pribadi hingga saat ini tidak berkeinginan untuk pulang kampung untuk memperbaiki daerahnya.

Selain itu ada Ahmad Hatary yang sukses berkarya di negeri orang, juga selama ini belum memiliki cacat politik di Maluku Utara, namun apakah mereka mau dipilih oleh rakyat Maluku Utara yang saat ini, belum cerdas dalam berpolitik. Mereka masi melihat gizi bukan visi, sehingga pilihannya juga adalah berdasarkan hitungan pragmatis tersebut. Belum terlambat, semuanya masih bisa dikomunikasikan dalam rangka membangun peradaban Maluku Utara yang cemerlang.
                                Jl. Pramuka Jakarta 8 Pebruari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar