Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Jumat, 17 Februari 2012

NAMANYA JUGA TAMAN IMPIAN ANTONI NURDIN

Dipinggiran jalan Pramuka Jakarta saya ditelpon oleh sahabat saya asal Maluku Utara meminta ketemu, sebut saja namanya Hamlek. saya tanyakan agendanya apa lagian ini sudah pukul 22.30 malam. Karena saya terlalu lelah setelah seharian jalan mutar-mutar ama teman-teman. Singkat cerita setelah kami bertemu, kebetulan dia bawa speda motor, lalu dia mengajak saya untuk pergi nongkrong mencari tempat sepi untuk menghilangkan pikiran sumpek kami

Kebetulan saya yang diberi tugas olehnya untuk menyetir motor, maka saya arahkan tujuan kami menuju Ancol, saya selain mau mencari tempat santai, juga sudah agak lama tidak main ke Ancol. Setalah kami membayar karcis masuk sebesar  Rp. 45. 000 untuk 2 orang, kami langsung menuju pantai untuk mencari tempat santai.
 
Belum berapa lama kami duduk ngobrol berdua, teman saya yang juga mahasiswa pasca disalah satu perguruan tinggi , menceritakan sejumlah kendala yang dihadapi dalam proses penyelesaian akhir studi dia, saya lalu memberikan sejumlah saran dan berbagai pertimbangan, agar dia mau mau bersabar dalam proses, karena bukan hasil yang mesti diliat, tapi prosesnya yang mesti ditempuh secara baik.

Asyik juga sih ngobrol sambil menikmati pantai Ancol dimalam haril, selain pemandangan yang indah, juga banyak warga Jakarta terutama para ABG yang menghabiskan waktunya untuk bersantai di Ancol, sambil berkelakar teman saya berkata, sebaiknya jika kita ingin santai dan menghilangkan rasa stres, maka tempat ini harus menjadi pilihan, saya kemudian mengiyakan dengan menjawab sekenanya saja, karena memang saya juga stres dengan sejumlah persoalan pribadi yang lagi saya hadapi. Sehingga pikiran saya benar-benar ingin saya curahkan untuk gelombang laut.

Ketika asyik ngobrol disamping kami dua anak manusia ABG yang lagi pacaran, tampa peduli dengan keberadaan kami berdua, dengan banyaknya orang yang lalu lalang disamping, mereka terus saja berpelukan sambil ciuman bibir, bahkan ciuman tersebut kedengaran seperti bunyi cicak. Saya sebagai orang daerah terkejut dengan apa yang kami saksikan, sebab jangankan ciuman di tempat umum berpelukan saja masih merupakan hal yang tabu. Kata teman saya menyesuaikan saja dengan keadaan yang ada, liatain saja semoga stres kamu bisa hilang dengan tontonan seperti itu.

Saya kemudian mengatakan kepada teman saya, ko begonya itu cewek mau di ajak pacaran dengan kondisi yang serba irit. Kan banyak hotel tempat melampiaskan hasrat yang menggebu. Atau jangan-jangan mereka mau pacaran dengan suasana baru. Terlepas itu semua, saya bengong dengan pikiran saya sendiri sambil berkhayal, inikah yang namanya Jakarta dimalam Hari, inikah yang namanya Taman Impian, dimana semua manusia Jakarta bebas melakukan apa apa, mulai dari Korupsi uang rakyat, sampai kejahatan jalanan, termasuk mengabaikan aspek rasa malu untuk berpacaran secara irit ditempat umum.

Wah....dimana para Guru, ustat, pendeta  dan kontrol pemerintah terhadap berbagai pelanggaran moral yang semakin parah dan  terus saja terjadi di negara ini. Aturan hanya berlaku jika ada yang mau membayar untuk menyelesaikannya.
Jakarta Utara 17-02 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar