Tulisan dalam blog ini sekedar catatan dan kumpulan pengalaman...

Rabu, 01 Februari 2012

PETAKA DIHARI TUA RASMINA

Akhir-akhir ini publik selau saja dikejutkan oleh lelucon hukum, dimana orang-orang kecil selalu saja dipersalahkan, sementara orang berduit dan memiliki kuasa di Negara ini bebas berbuat apa saja tanpa disentuh hukum, kalaupun disentuh hukumannya seringan mungkin, dan diberi fasilitas mewah dalam Lp. Sementara orang kecil sudah tidak diberi keadilan, juga disiksa secara fisik maupun materil. Publik tentu belum lupa dengan kasus Prita, (Tangerang) sehingga rame-rame masyarakat kumpulin koin untuk membelanya, kasus pencurian Kakao, pencurian pisang dua kakak beradik yang tidak waras, pencurian sendal jepit, (Palu)  pembunuhan dua kakak beradik di dalam sel polisi, (Medan) dan putusan bersalah 5 bulan kurungan terhadap nenek Rasmina. Bahkan masi banyak lagi kasus-kasus hukum yang diderita oleh orang-orang lemah tetapi tidak terekspos kepublik.

Saya jadi geli melihat praktek pengelolaan hukum di negara ini, katanya kita negara agama, mulai dari Muslim, Protestan, Katolik, Hindu, Buda, semua ada di Indonesia. sementara di Cina negara komunis namun kepastian hukumnya berjalan dengan baik. Koruptor mau pengusaha, penguasa semuanya ditembak mati, tetapi di indonesia seorang nenek yang belum tentu benar mencuri enam buah piring majikannya harus dipenjara 5 bulan. Bandingakan dengan kasus yang melibatkan mantan petinggi bank Indonesia hanya dipenjara 4 tahun padahal korupsinya 100 milyar, itupun dijalaninya stengah dari masa hukuman, dengan pertimbangan selama dipenjara dia termasuk katagori berperilaku baik. Mana ada koruptor baik, sekali maling ya tetap maling.

Kalau begini kondisi bangsa kita, kenapa kita tidak  jadikan negara ini negara komunis saja biar sistem dan pengelolaan negara ini dilakukan secara baik dan bijak oleh para penguasa dan pengusaha. Karena sudah sekian lama kita lepas dari penjajahan bangsa asing nyatanya masyarakat kita tetap terjajah dalam alam kemerdekaan, dan penjajahnya justru datang dari penguasa negara ini.
Rasmina adalah potret nyata betapa pengelolaan hukum di negara Indonesia  sangat tidak mencerminkan rasa keadilan publik.

Hukum hanya diberlakukan terhadap orang-orang kecil, orang yang tidak memiliki kuasa, orang yang tidak memiliki duit, sementara pelanggar hukum yang memiliki akses dengan kekuasaan dengan enaknya bisa berkeliaran bebas tanpa disentuh oleh penegak hukum. Susah juga ya kalau ustat bekerja disarang maling, kasian Kepala Kejaksaan dan Kaplori.

Kepada SBY anda adalah pemimpin negara ini, anda hadir dengan sejarah dan juga anda dituntut untuk berbuat sejarah. Karena itu hendaknya problem hukum yang akhir-akhir menjadi perdebatan publik harus segera dibenahi. Kata orang bijak masa lalu tidak mungkin dirubah, tetapi masa depan masi bisa diperbaiki. Barang siapa yang tidak belajar dari sejarah, maka dia akan terjerumus didalamnya.

Ketegasan dari seorang pemimpin sangat dibutuhkan, anda sebagai seorang presiden dengan pangkat Jendral sekaligus panglima tertinggi, penguasa 240 juta jiwa dan 17 ribu pulau, memang tidaklah mudah mengatur negara ini, tetapi jika ketegasan anda tunjukan saya optimis setidaknya orang-orang kecil seperti Rasmina tidak akan diperlakukan seperti sekarang ini. SBY, belajarlah dari sejarah kehidupan Mahatma Gandhi yang selama hidupnya didedikasikan buat negara dan orang-orang tertindas mulai dari Afrika Selatan hinga India. Tetapi jika anda juga mau belajar dari sejarah hidup Khadafi, Ben Ali, Husni Mubarak, Markos bahkan Soekarno dan Soeharto juga silahkan, tetapi konsekwensinya mereka itu semua berakhir dengan kematian yang tragis. Tentunya  anda tidak mau mati dalam keadaan merana, realistislah tentang hidup.

Kepada orang-orang kecil yang selama ini diperlakukan tidak adil, yakinlahlah perubahan pasti akan terjadi, perubahan hanyalah soal waktu, perubahan tidak butuh banyak orang, tetapi perubahan membutuhkan orang-orang yang memiliki komitmen, karena yang abadi hanyalah perubahan itu sendiri. Rasminah baru mudah-mudahan tidak akan ada lagi negara antah beranta yang bernama Indonesia.
Ciputat 2 Pebruari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar